TLDR:
Obat yang diresepkan:
- Suntik: Gonalef 25 IU sebanyak 4 kali, Gonalef 50 IU sebanyak 4 kali, dan Gonalef 75 IU sebanyak 4 kali.
- Suntik: HCG 5000 IU untuk merangsang terjadinya ovulasi.
Jangka waktu pengobatan: 12 hari
Jenis tes laboratorium yang dilakukan:
- Tes kadar hormon sebelum ovulasi: E2 (Estradiol) dan LH.
- Tes Huhner untuk melihat kondisi sperma dalam rahim.
Cycle kali ini dimulai lebih lambat 1 hari dikarenakan sedang berbarengan dengan libur Obon di Jepang. Sebenarnya klinik masih buka, namun tidak ada dokter wanita yang praktek. Akhirnya saya memutuskan untuk konsultasi di hari ke-6 dari haid (biasanya dianjurkan dalam hari ke 1-5). Senin pagi saya sudah bersiap untuk ke klinik. Bismillah, ikhtiar episode ke sekian. Belum bosan kan baca kisahnya? Hehe
Kali ini treatment yang dilakukan cukup berbeda. Biasanya diawali dengan obat minum berupa Clomid maupun letrozole, namun kali ini langsung digunakan suntikan Gonalef. Sebelumnya saya sudah berlatih menyuntik dengan suster di klinik. Ya, obat ini kita suntikkan secara mandiri di rumah dengan dosis sesuai perintah dokter selama kurun waktu tertentu. Saat latihan pun saya deg-degan namun ternyata jarumnya yang pendek membuat nyerinya hilang sama sekali. Sebelumnya jika disuntik Gonalef di klinik menggunakan jarum suntik biasa, saya pasti meringis apaagi saat obatnya mulai dimasukkan. Ada rasa ngilu menusuk yang membuat saya mengaduh karena tak kuat kalau hanya diam. Maka dari itu, meski terlihatnya seram dengan suntik menyuntik ini, bagi saya hal ini justru saya syukuri karena saya menyuntik di kala sudah diketemukan metode jarum suntik berbentuk pulpen ini. Tak terbayang kalau saya masih harus meracik sendiri campuran bubuk obat dan cairan pelarutnya, kemudian menyuntik dengan jarum yang panjang dan pastinya ngilu. Ditambah pula obat ini dicover oleh asuransi Jepang. Sempat deg-degan membaca di internet bahwa di Indonesia bisa mencapai puluhan juta satu ampul. Alhamdulillah di Jepang cukup bayar 30% nya saja. Allah Maha Baik ^-^