Mengurus Surat Pajak di Jepang

Surat Keterangan Setor Pajak

Drama pindah rumah salah satunya yakni pengurusan surat. Karena rumahnya disubsidi pemerintah, jadi harus membuktikan pendapatan. 2 tahun lalu saya warga kota Kobe. Sehingga harus urus suratnya lewat kantor kecamatan sana.

Pengurusannya sangat efisien. Saya kirim dokumen tapi ternyata salah form. Saya ditelfon kemudian menjelaskan keperluan. 1 hari kemudian dikirim form disertai amplop untuk mengirim dokumen. Tak perlu perangko. Karena tahu saya orang asing (gaijin san ๐Ÿ˜…) maka diberi dokumen bahasa inggris. Tinggal duduk manis menunggu surat dari kantor camat. Sasuga! Lebih simpel dibanding kepengurusan kartu keluarga saya dan suami yang sampai sekarang entah bagaimana rimbanya. ๐Ÿ™ˆ๐Ÿ™ˆ

Belajar Pendidikan Karakter Anak Melalui Film Captain Fantastic

source: IMDB

Beberapa minggu lalu saya bersama suami menonton sebuah film yang sangat menarik. Film ini berjudul ‘Captain Fantastic’. Hal pertama yang membuat film ini yakni film ini ber-budget rendah. Film ini mulanya hanya diputar di Sundance Festival. Banyaknya ulasan positif membuat pihak Hollywood tertarik untuk memasarkan film ini. Sebagai catatan, film ini tidak memiliki budget khusus untuk promosi. Kualitas cerita menjadi kekuatan film ini sehingga meski tanpa promosi yang besar, banyak orang tertarik menonton film ini.

Film ini dibuka dengan adegan seorang Ayah yang sedang berburu di hutan bersama ke-enam anaknya. Terlihat kehidupan mereka sangat berbeda dengan gambaran keluarga modern masa kini. Tidak ada internet dan gadget. Beberapa poin menarik yang bisa dijadikan pelajaran dalam pendidikan karakter anak dalam film ini saya rangkum sebagai berikut:

Continue reading “Belajar Pendidikan Karakter Anak Melalui Film Captain Fantastic”

Pendakian Fuji

Si Pak Suami lagi ngantri taksi dari kantor karena kereta terakhir udah lewat. Nunggu si bapak sambil liat koleksi foto lama. Wah ada foto pas mendaki gunung Fuji! Jadi terharu inget waktu itu kayanya saya bener2 ultimate crankynya. Jam 11 malem, keujanan plus ada taifun lewat, ga ada tempat berteduh, posisi di pos ke 6. Masih ada 4 pos lagi sampai puncak & lama pendakian 6 jam lagi. Jalanan cuma bisa pake senter. Bikin mental jatuh sampai saya bilang ke suami setengah mau nangis gtu: “aku mau pulang aja”.

Hello mau pulang kemana tengah malem di lereng gunung?! Tapi ini si Pak Suami masha Allah sabarnya. Engga marah, malah kasihan katanya. Dibujukin deh bilangnya ga usah fokus dengan puncak, yg penting tetap mendaki selangkah demi selangkah. Ditemenin mau saya super lambat mendakinya. Malah dapet bonus pas posisi pos 8, udah di atas awan jadi taifun terlewati. Kami mendaki diterangi cahaya bulan purnama, tak perlu senter. Terima kasih sudah mencontohkan sebuah kesabaran. โค

Tips Memasak Nasi Kari ala Jepang

Tentunya sudah banyak resep Nasi Kari ala Jepang yang terdapat di internet. Kali ini saya akan memberikan trik khusus yang biasanya menjadi kendala saat membuat Nasi Kari.

  1. Agar tepung gandum tidak menggumpal, dimasukkan ke tumisan di awal sebelum memasukkan air. Kemudian aduk dengan tumisan bawang sampai tercampur rata.
  2. Saya tambahkan juga coklat bubuk agar warna kuah karinya menjadi coklat. Selain warnanya yang menjadi lebih menarik, rasanya pun menjadi lebih gurih.
  3. Saat membuat katsu, sediakan 2 piring berbeda. 1 yakni berisi adukan telur. 1 lagi berisi tepung roti atau panko. Urutan merendamnya yakni: telur-tepung roti-telur-tepung roti. Jangan lupa tepung roti ditepuk-tepung ke daging saat dibalurkan agar menempel sempurna.
  4. Goreng dengan minyak yang banyak sehingga proses memasak secara deep fry dapat sempurna. Daging harus terendam seluruhnya di minyak.

Semoga resep ini bermanfaat dan Nasi kari ala Jepang anda sempurna!

Tadabur Musim Dingin

Musim dingin yang menerpa Jepang kali ini cukup membuat meriang. Maklum karena saya baru saja pulang dari Indonesia. Perubahan suhu yang drastis membuat badan saya tampaknya tidak siap. Akan tetapi tetap ada hikmah yang dapat kita petik dengan adanya musim dingin. Keutamaan musim dingin yakni:

Al Hasan Al Bashri mengatakan,

โ€œSebaik-baik waktu bagi orang mukmin adalah di musim dingin. Malamnya begitu panjang untuk shalat malam dan siangnya begitu singkat untuk puasa.โ€[7]

Jangankan anak-anak, terkadang orang dewasa pun masih sulit sekali untuk bangun shalat Shubuh di kala musim dingin. Bisa dibayangkan kehangatan di bawah selimut kemudian saat azan Shubuh berkumandang kemudian harus meninggalkan kasur empuk dan hangat. Tapi tentunya harus diingat kalau anak-anak itu belajar melalui contoh, yakni perilaku orang tua yang mereka lihat. Mendapatkan anak yang sholih dan sholihah tentu tak akan mungkin apabila kedua orantuanya tidak banyak mencontohkan perilaku yang baik. Bagi yang belum memiliki keturunan, keinginan untuk memiliki anak yang sholih dan sholihah dimulai dari berdoa agar Allah memberikan keturunan yang sholih dan sholihah.

Salah satu ikhtiar untuk mendapatkan keturunan yang baik yaitu berdoa agar kelak mendapatkan keturunan yang shaleh dan shalihah seperti dicontohkan Nabi Ibrahim as:

ุฑูŽุจูู‘ ู‡ูŽุจู’ ู„ููŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตูŽู‘ุงู„ูุญููŠู†ูŽ
[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]โ€. (QS. Ash Shaffaat: 100).

Dan doa Nabi Zakaria:
ุฑูŽุจูู‘ ู‡ูŽุจู’ ู„ููŠ ู…ูู†ู’ ู„ูŽุฏูู†ู’ูƒูŽ ุฐูุฑูู‘ูŠูŽู‘ุฉู‹ ุทูŽูŠูู‘ุจูŽุฉู‹ ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุณูŽู…ููŠุนู ุงู„ุฏูู‘ุนูŽุงุกู
[Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa] (QS. Ali Imron: 38).

Sakit di Perantauan

buku catatan obat selama sakit di Jepang

“Kan enak di Jepang, anggap aja honeymoon terus.” Well, rumput tetangga memang “terlihat” lebih hijau. Tapi ga selamanya kisahnya indah.

Dua hari lalu tiba-tiba berdua suami pas bangun pagi, sendi tulang ngilu semua. Kaya habis dikeroyok (ga pernah sih tapi anggep aja mirip). Gerak perlahan banget krn ngapa2in langsung ngilu. Jalan kaki lah kaya oma opa saking pelannya ke dokter. Suhu lagi drop ke 5 derajat. Jalan 20 menit perjalanan. Ga ada gojek soalnya :p taksi mahal ga sanggup bayar. Haha.

Pulang dari dokter baru sadar belum masak. Padahal minum obat sehabis makan sarannya. Ga ada makanan halal dijual sekitar rumah. Akhirnya dengan tenaga tersisa terseok-seok masak. Ga ada go food :p yah itulah resiko jauh dari orang tua dan saudara. Ga ada pilihan kecuali mandiri. Nangis-nangisnya mah udah dulu jaman awal ke jepang terus sakit. Betul-betul terasa bahwa silahturahmi itu penting karena ada saatnya kita ga bisa mengandalkan diri sendiri, saat sakit misalnya. Tentunya jika ada keluarga ataupun tetangga yang perhatian, akan sangat terbantu. Sekarang mungkin mendingan ada suami. Cuma semoga lain kali sakitnya ga barengan ya pak suami ^-^

Menghafal Al-Quran

Minggu lalu saya menonton video Wirda Mansur, anak Da’i kondang Ustadz Yusuf Mansur. Wirda memberikan tips-tips untuk menghafal Al-Quran dengan mudah. Salah satunya ia merekomendasikan aplikasi ini. Saya coba download dan memang sangat memudahkan. Bisa mengulang pembacaan ayat Al-Quran surah manapun dan dipilih berapa kali kita ingin mengulang mendengar murratalnya. Kita pun bisa memilih siapa yang kita senangi murratalnya, Saya sampai saat ini lebih suka murratal dari Affasy. Semoga bermanfaat!

Riset Itu Menyenangkan!

Masa sih?

Ya! Setidaknya itulah pengalaman berharga yang saya dapatkan selama menjalani riset di Universitas Kobe, Jepang. Pengalaman riset di sini benar-benar membuka mata saya tentang dunia asing bernama ‘riset social-science’. Saya akan cerita mengenai ‘up-side’ dari dunia riset lebih dahulu, baru kemudian tentang ‘down-side’nya. Tapi tenang, saya juga akan beri beberapa tips untuk mengatasi permasalahan umum terkait riset. Jadi setelah membaca artikel ini teman-teman akan percaya dengan judul yang saya buat, riset itu menyenangkan!

Mari kita mulai dari sisi menyenangkan dari riset, apa saja?

Continue reading “Riset Itu Menyenangkan!”