Resep Baked Chicken ala Jepang

Menu favorit suami dulu jaman mahasiswa di Tohoku. Tidak banyak menu halal yang tersedia. Pun ada, bumbunya ala kadarnya. Khas filosofi Jepang yang memang menitikberatkan pada penonjolan rasa bahan utama di masakan. Jadi kalau ke Jepang berharap makan sushi yang kaya restoran sushi terkenal yang cabangnya di mall-mall jakarta, siap-siap kecewa. Karena ga akan menemukan saus topping sushi (soalnya sausnya banyak banget dibanding ukuran sushinya). Sushi di Jepang plain, dengan topping sedikit. Karena yang ditonjolkan rasa ikan segarnya.

Kembali ke bekkudo, resepnya gampang. Hanya harus sabar menunggu dimarinate semalaman.

Bahan:
Lada hitam
Lada putih
Bubuk kari
Garam
Bubuk cabe
Ayam paha atas tanpa tulang

Perbandingan nya bubuk kari yang dominan dibanding bumbu lain. Mungkin hampir 4:1. Jadi misal bubuk karinya 40 gram, bumbu lain hanya 10 gram masing-masing. Khusus lada hitam dan putih pakailah yang hasil grinder. Aromanya lebih keluar saat dioven nanti. Marinate semalaman. Kemudian oven dengan posisi daging ayam di atas selama 30 menit suhu 180 derajat. Kemudian 20 menit suhu 180 derajat dengan posisi kulit ayam di atas. Hasil akhirnya nanti kulit ayam akan crispy!

Taman

Terdengar simpel tapi sebetulnya sebuah kemewahan. Sejak sampai di Jepang, kagum dengan tata kotanya. Rapi dalam hal memikirkan fasilitas umum untuk kegiatan masyarakat. Tokyo sebagai kota dengan populasi tertinggi di dunia, saat ini sekitar 37 juta jiwa menjadikan rumah disini mini dengan pembangunan ke atas karena lahan pun terbatas. Namun bukan berarti semua dihajar jadi bangunan beton, pasti dalam radius jalan kaki terdapat taman. Jadi anak sekolah di sini masih umum janjian ketemu itu di taman.

Sebegitu pentingnya taman ini agar masyarakatnya tidak sumpek amat hidupnya apalagi rumah tipe selonjor saja susah rata-rata. hehe. Weekend dengan cuaca cerah sudah dapat dipastikan taman bakal diserbu. Ini juga jadi pertimbangan utama kami mantap membeli rumah di daerah ini. Hanya 1 menit jalan kaki ke taman kecamatan yang luasnya 10 hektar. Tidak semua taman seluas ini. Kami beruntung.

Fasilitasnya lengkap dari lapangan tenis, taman bermain anak, taman atletik anak, kolam air anak, pantai buatan, lapangan futsal, dll. Semua gratis, tinggal booking saja di web slot waktu yang diinginkan. A-chan setiap hari sekarang sudah mulai saya bawa main kesini. Karena luas, jadi tidak begitu padat pengunjung rasanya. Adanya taman ini sangat terasa manfaatnya membuat kegiatan masyarakat jadi lebih positif dan juga sehat. Jadi termotivasi karena orang jepang mau sampai lansia pun hobi bergerak aktif baik lari, hiking, maupun jalan yang sudah jadi rutinitas. Tidak heran jadi sehat dan umur panjang. Kemarin baru lirik fasilitas main air untuk anak-anak apalagi mau musim panas begini, pas sekali.

Honest review Deebot Ozmo

Sejak punya anak, otomatis harus jumpalitan kalau mau rumah serapi seperti belum punya anak. Suami udah paham banget saya suka menunda makan kalau sudah keasikan bebersih. Niatnya lap meja dapur, tau-tau nambah sampai bebersih kompor, dinding, pel lantai karena ada noda minyak, dll. Ada yang sama?

Kalau menanti bala bantuan untuk bebersih rumah, A-chan masih piyik. Ayahnya lebih ringan tangan kalau diminta angkat controller PS :p haha. Daripada kena omel melulu, akhirnya titik temu kami adalah dengan adanya robot vakum ini. A-chan menebar remah-remah juga yaudahlah saya jadi lebih luweh. Semua bahagia! Paling wiken aja saya tinggal vakum area tersembunyi seperti belakang pintu dan sudut-sudut yang tak terjangkau.

Plusnya:
– bisa diset timer kapan harus bebersih setiap harinya
– pakai sensor gps dan ada memorinya jadi kalau baterai habis di tengah proses bebersih, dia akan balik ke charger dock kemudian lanjut bebersih dari area yang tadi dan bukan ulang dari awal
– bisa sekaligus pel; bisa diatur area yang mau dibersihkan
– relatif slim jadi bisa menyusup bebersih ke bawah ranjang juga
– kalau ada tanjakan yang tidak begitu tinggi, masih bisa lewat
– bisa diatur kekuatan vakumnya
– vakumnya efektif karena meski tak terlihat, debu rumah nyata adanya karena debu di dust-box nya harus rutin saya buang per 3 hari.

Minusnya:
Harus disiplin jangan menggeletakkan barang di lantai kalau tidak si robot bisa menyangkut dan kadang ke-reset petanya jadi harus scan rumah ulang. Tapi ini berlaku untuk semua robot vakum kan namanya bukan manusia.hehe.

Kenapa saya pilih ini?
Karena saat saya beli, ini satu-satunya yang punya memori peta. Kalau robot lain biasanya hanya muter-muter tanpa ada memori peta, jadi kalau mentok dia geser ke daerah lain, kadang bisa ada area yang terlewat.

Harga saya bilang mahal atau tidak, relatif. Kalau saya membeli barang yang dipertimbangkan adalah cost per use. Anggap misal harganya 10 juta. Saya pakai ini tiap hari dan jadi hemat waktu. Dibanding tas branded yang pakainya sesekali, tentu robot vakum ini cost per usenya jauh lebih murah.

Lebaran di kala Pandemi

Lebaran di kala pandemi kali ini terasa sedikit berbeda. Mungkin bagi yang di tanah air, lebarna kali ini sangat berbeda karena harus meminimalisir kumpul saudara serta tidak mudik. Lagi-lagi karena pandemi. Biasanya kumpul handai taulan di kala lebaran, kemudian karena pandemi semua harus menjaga diri. Pasti sangat terasa sepi.

Berbeda dengan kami. Ini sudah lebaran tahun ke 6 tanpa berkumpul dengan keluarga, bahkan orang tua. Perbedaan di tahun ini yakni bahkan kami tidak berkumpul dengan tetangga indonesia lainnya. pandemi memaksa untuk membatasi diri. Dikarenakan jangan sampai mejadi carrier asymptomatic yang membahayakan orang lain. Semoga pandemi segera berlalu. Sudah rindu berkumpul.

Resep Siomay Rumahan Praktis

Kalau membuat camilan prinsipnya sama seperti mealprep. Membuatnya dalam porsi yang banyak. Kemudian dibagi-bagi porsinya : disajikan, ditaruh kulkas, dan ditaruh freezer. Prinsip ini menjaga keberlangsungan warasnya mamak karena tidak harus menyingsingkan lengan baju dan angkat wajan setiap kali mau makan.

Siomay ini adalah salah satu menu yang sering dibuat karena rasanya tidak banyak berubah meski di-frozen. Mau resepnya?

Bahan:

  • 100 gram ikan Sawara
  • 100 gram ayam giling
  • 50 gram udang giling
  • 1 butir teluar ayam
  • 250 gram tapioka
  • 100 ml air yang ditambahkan 1 sdt gram diaduk rata
  • Kulit pangsit siap pakai
  • Bumbu pecel siap pakai, larutkan dengan air

Cara membuat:

  • Campurkan ikan, ayam dan udang.
  • Masukkan telur ayam dan air
  • Terakhir masukkan tapioka, aduk rata
  • taruh adonan di kulit pangsit satu per satu
  • Bisa juga ditaruh di tahu yang tengahnya sudah dibelah.
  • Kukus hingga matang
  • Sajikan dengan saus kacang

Fase Nempel Kemanapun

Hilang sedetik langsung gusar. Itulah fase tumbuh kembang A-chan sekarang. Ibu dan Ayahnya tak boleh beranjak jauh dari penglihatannya. Kalau menjauh, akan ditempelin kemanapun perginya.

Foto ini ceritanya ayahnya sedang ke ruang laundry. Ditungguin depan pintu sampai diintipin padahal yang terlihat cuma kaki. Dinikmati karena nanti pasti akan rindu masa ini. 24/7 with you. Sehat selalu ya nak.

Resep Pempek ala Jepang

Akhirnya bikin ini lagi setelah diniatkan beli tapioka di toko halal online. Berhubung ikannya pakai yang ada di Jepang, jadi resep warisan Papi saya butuh diubah menyesuaikan tekstur ikan.

Bahan:
300 gr Ikan Sawara, haluskan di food processor
150 ml air plus 1 sdt garam dilarutkan
1 sdm minyak goreng
200 gr tapioka

Urutan mencampur bahan yaitu ikan giling dicampur air dan garam, aduk rata, masukkan minyak, aduk lagi, kemudian terakhir tapioka. Tekstur adonan masih agak lembek tapi sudah tak begitu lengket di tangan. Saat membentuk, beri tangan sedikit tapioka. Oya buat lidah saya, karena sawara tak begitu gurih seperti tenggiri, mungkin tapiokanya pakai separuh dari ikan aja. Jadi perbandingan ikan:tapioka yakni 2:1.

Ada tips makan pempek tanpa cuko yang enak juga dari saya. Di Palembang dikenal dengan nama pempek belah. isiannya ebi kering dan kecap. kalau mau pedas, tambahkan rawit giling. Ada di 2 pempek terdepan di foto.

Resep Martabak Manis Bersarang

200 gr terigu (all purpose flour)
2 sdm gula pasir
1 sdt ragi instan
1 sdt baking powder
3 butir telur
2 sdm mentega cair
300 ml susu cair (bisa diganti dengan air)

Tahapan
1. Pisahkan bahan padat dan bahan cair. campur bahan padat, aduk dengan spatula sampai merata.
2. Kocok telur, masukkan mentega cair kedalam telur (pastikan mentega cair sudah mendingin agar telur tidak matang). Masukkan susu/air. Aduk merata.
3. Campur bahan cair dan bahan padat. Aduk sampai merata (tandanya yakni tidak terdapat gumpalan lagi, jika masih terdapat gumpalan, saring adonan).
4. Diamkan adonan min 30 menit hingga terbentuk gelembung gelembung. (hindari mengocok adonan berlebihan setelah didiamkan. Kalau masih ada gumpalan lebih baik disaring)
5. Panaskan wajan anti lengket, jika sudah panas, gunakan api kecil untuk memanaskan pan, dan tunggu kurang lebih 10 menit agar panas di pan lebih stabil (sangat disarankan menggunakan pan datar yang tebal agar panas lebih merata).
6. Tuang adonan ke atas pan. Tunggu hingga terbentuk gelembung, taburkan gula pasir, tutup pan, tunggu hingga matang.
7. Martabak manis telah matang jika bagian atas tidak lagi berair.
8. Selamat mencoba.

Trik membuat adonan bersarang:

  • Pastikan adonan sudah didiamkan selama 30 menit minimal
  • Pastikan wajan benar-benar sudah panas merata sebelum memasukkan adonan
  • Tutup wajan saat memasak martabak hingga matang

Latihan Tanggap Bencana

Jepang terkenal dengan sering mengalami bencana alam. Terutama gempa karena terletak di pertemuan lempeng. Maka dari itu sangat penting bagi warganya untuk mempersiapkan diri kala terjadi bencana agar dapat tetap survive. Pemerintah Jepang sudah memikirkan hal ini, maka kegiatan penyuluhan bencana bersifat wajib. Baik di lingkungan perumahan, sekolah, dan fasilitas umum. Kali ini saya kan bercerita mengenai penyuluhan bencana di lingkungan apato saya. Ini pengalaman kedua saya. Perdana kali yang saya ikuti sewaktu menjadi mahasiswa di Kobe.

Rasanya saat mengikuti penyuluhan ini memang beda. Dibuat mirip seperti saat bencana sebenarnya. Bahkan dibuatkan tenda berasap untuk mengajarkan cara menyelamatkan diri saat kebakaran. Asli gelap! deg-degan berasa. Beberapa jenis kegiatan yang saya ikuti yakni:

  • Latihan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Tabung kecil berwarna merah ini memiliki slot kunci yang harus dibuka saat akan digunakan. Saya diajarkan cara membuka, dan juga mengarahkan selangnya untuk memadamkan api.
  • Latihan merayap dalam gelap sebagai simulasi ruangan yang terbakar.
  • Latihan menggunakan AED (Automated External Defibrillator). Bagian ini cukup menantang, karena kita diharapkan tak hanya mengandalkan alat, namun juga pertolongan pertama saat henti jantung. Cukup pegal tangan ini berusaha menekan jantung sesuai irama yang diaba-aba oleh petugas pada boneka model peraga.
  • Latihan simulasi gempa. Berlindung dengan berpegangan kaki meja. Lagi-lagi sampai deg-degan. Skala yang digunakan yakni 7 shindo. Sekitar 8 SR. Goncangan pun tak hanya ke kanan kiri
  • Penutupan dengan berfoto bersama mobil pemadam kebakaran. Oya, bisa juga memakai baju pemadam kebakaran lengkap maupun memakai topinya juga!

Sakura Kala Corona

Foto dengan sakura di 2020 terasa berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini hanya sekedar lewat, tanpa piknik. Mengikuti anjuran pemerintah untuk social-distancing. Tentu tak sebanding resiko dengan kesenangan melihat sakura. Toh tahun depan akan mekar lagi. Berfoto kali ini sekedar menangkap momen sakura karena kini anggota keluarga kami sudah bertambah satu. Kami mencari lokasi taman yang sepi. Ternyata angin sepoi membuat A-chan sayup tertidur. Mungkin dia lega akhirnya menghirup udara luar setelah sebelumnya hanya bisa dari balkoni apato. Padahal baru saja kami jalan dari apato. Tamannya ini persis terletak di seberang apato. Cekrek weh tetep, lalu kami buru-buru pulang.