Praying Space in Sapporo

Prayer Room Entrance in Ishiya Chocolate Factory

Sapporo is one of the most moslem-friendly city in Japan from my experience. It is really easy to finding halal restaurant and also praying space. I was visited two areas in Hokkaido: Sapporo and Otaru. Both has a great impression for me.

First, we will talk about Sapporo. Once you arrived in Sapporo Station, you can directly went to the high-end mall ‘Daimaru’ located nearby exactly beside the station. The praying room located in the 3rd Floor. One thing that surprise me, even they listed the praying room sign in the floor guidance directly after the upward escalator. Therefore you can easily find the praying room. It has spacious space separated for men and women. They also has wudu bassinet for each men and women. Please do not forget to write down your name in the attendance list, therefore the Daimaru could knew that the facilities has been used by many moslem visitors and very important for us. Since it is located nearby the Sapporo station, you can easily reach it anytime. You can roam around the cities and while you pass the intersection area in Sapporo station, you can pray there. Enjoy your traveling time hassle-free and not have to worried when the praying time come.

Continue reading “Praying Space in Sapporo”

Authentic Halal Okomomiyaki in Hokkaido

Name : Fugetsu Tanukikouji 2chome

Location: Google Maps

There is only one halal okonomiyaki and takoyaki restaurant in Kanto area. I am not yet have a chance for visiting it. Therefore once I knew there is one halal okonomiyaki restuarant in Hokkaido, I decide to put it on my itinerary. It is located in quite small entrance. It is on the 2nd floor. You should find it directly after the staircase.

We arrive there around dinner time. Luckily only one group consist of three people queue before us. One elderly man approached us while we are waiting. The appearance is so comical. He has a bald head with chubby cheeks and also big body posture. He welcome us and hand out a name card. He speaks a little bit of English. Turns out he is the owner of the restaurant. The name card also very interesting, one side has his photo when he is 22 years old. The other side has his caricature figure. The funny thing is if you ever find the caricature usually exaggerate the appearance of the objects, this time the caricaturist drew exactly the same figure as the real one. Trust me, his appearance is exactly look like this picture below:

Continue reading “Authentic Halal Okomomiyaki in Hokkaido”

Hokkaido Itinerary

I am so excited to start 2019 with an opportunity to visiting Hokkaido. This is my first time and has been on my bucket list since long time ago. Hokkaido famously known for their high quality corps and seafood products. You can find many products in the supermarket where it stated ‘from Hokkaido’, although the price is slightly more expensive nevertheless people still want to bought it. If it is not because the good quality, then I do not know for what it is.

Honestly, this trip is part of my babymoon. After quite long journey fought PCOS, through the ups and downs, we realized that we deserved a reward. Therefore we decided to give it a shot although it is only inside Japan and this time the itinerary is quite flexible considering my pregnancy at that moment. Our main goal is enjoy the nature as much as we can and also not forget to mention eat at many halal restaurants which you could not find in Kanto area. You can find the detail itinerary here.

Pengalaman Pertama Makan Sushi dan Sashimi di Jepang

Selama ini saya hanya mampu melihat saja setiap mampir ke restoran sushi di Jakarta. Menu yang saya cobapun kebanyakan jenis fusion sushi yang jauh berbeda dari definisi sushi yang selama ini saya bayangkan. Pertama kali saat tiba di Jepang, ketika mencoba restoran sushi pertama kali, saya dibuat terkaget-kaget. Sushi di Jepang sangat polos! Bandingan dengan sushi dragon roll dari salah satu restoran sushi kenamaan di Jakarta misalnya yang bertabur mentai, saus, dan bumbu lainnya. Sushi di Jepang hanya polos, betul-betul yang ingin ditonjolkan yakni rasa asli dari masing-masing toppingnya.

Jenis restoran sushi di Jepang bermacam-macam. Mulai dari yang harga 100 yen per piring hingga Michelin Star pun ada. Saya? Tentunya lebih prefer mencoba yang 100 yen. banyak pilihan dan umumnya lebih tidak beresiko. Maksudnya? Kalau semakin mahal sebuah restoran sushi, umumnya bahan yang digunakan untuk membuat sushi akin nikmat menurut orang Jepang yakni mirin dan bahkan sake dicampurkan ke dalam nasi sushi. Nah kalau restoran yang murah meriah tentunya tidak memakai bahan aneh-aneh sehingga bisa dikatakan lebih muslim friendly ^-^

Restoran sushi langganan saya dan suami terletak hanya 1 stasiun dari rumah. namanya Kappa Sushi yang terletak di Mall Atre Kawasaki lantai 7. Kenapa memilih sushi chain ini? Pilihan menu sushi yang non-mentahnya banyak. Berbagai jenis tempura dan juga saus mayonaise beserta keju dan basil pun tersedia. Tidak akan kecewa kalau mencoba!

Nah berlanjut dengan pengalam mencoba sashimi. Intinya sashimi adalah berbahan dasara seafood mentah. Butuh keberanian ekstra hingga akhirnya saya berani mencoba. Alasan utamanya karena tak terbayang makan ikan emntah. Pasti eneg dan amis pikir saya. Akhirnya kesempatan mencoba sashimi datang saat pesta penyambutan mahasiswa baru di kampus saya. Kebetulan sensei saya pun senang makan sashimi jadi beliau sudah tahu restoran mana yang enak. Gigitan pertama saya langsung jatuh hati, Ternyata rasanya tidak amis sama sekali, rasa ikan sungguh gurih dan cenderung manis tipis di lidah. Kesegaran ikan nampaknya sangat berpengaruh terhadap kualitas daging. Jadi bagi yang belum pernah mencoba dan mendapat kesempatan mencobanyanya langsung di Jepang, dijamin tidak akan menyesal!

Musim Panas 2018 di Jepang yang Melelehkan Diri

Judulnya dramatis ya? hehhee. Tapi sepanjang hampir 5 tahun saya di Jepang, musim panas tahun ini memang berbeda. Badan Meteorologi Jepang pun mengeluarkan peringatan akan bahaya heatwave tahun ini. Berita di televisi pun menayangnya suhu-suhu tertinggi sepanjang sejarah yang pernah dicatat terjadi di tahun ini. Bahkan Gion Matsuri yang merupakan festival tahunan terkenal di Kyoto pun terpaksa ditiadakan mengingat cuaca yang tidak kondusif dan rentan membawa banyak korban akibat suhu ekstrem jika tetap diselenggarakan.

Mungkin sebagai orang yang pernah tinggal di daerah khatulistiwa, membayangkan musim panas pastinya tak akan jauh berbeda dengan suhu di daerah khatulistiwa. Ternyata dugaan saya meleset. Yang membedakan yakni kelembaban udara. Suhu di khatulistiwa bisa jadi sama saja dengan musim panas di Jepang, namun kelembaban udaranya berbeda jauh. Beberapa waktu lalu kelembaban udara bahkan pernah mencapai 70%. Hal inilah yang rentan membuat banyak orang terkena heatwave.

Kelembaban udara yang tinggi membuat tubuh kita berkeringat sangat banyak. Akibatnya kemungkinan dehidrasi semakin tinggi. Untuk itulah dianjurkan sering-sering minum meski belum merasa haus. Hal ini bertujuan agar suhu badan dan cadangan air di dalam tubuh tetap aman terkendali.

Continue reading “Musim Panas 2018 di Jepang yang Melelehkan Diri”

Sejarah Islam di Daratan Cina: Masjid Niujie di Beijing

Sepintas jika melihat foto di atas, apa yang terlintas di benak anda? Bisakah menebak dimana foto ini diambil? Jika mengatami dengan cermat, terdapat lafaz Basmallah di bagian atas pilar bangunan. Kaligrafi islam berpadu dengan gaya arsitektur Tiongkok tradisional. Pemandangan indah ini dapat kita temui di Masjid Niujie Beijing.

Saat pertama kali merencanakan itinerary perjalanan ke suatu negara, saya selalu tertarik untuk mencari informasi mengenai masjid-masjid di negara tersebut. Selain memudahkan untuk mencari restoran halal, yang umumnya banyak terdapat di sekitar masjid, saya pun dapat mempelajari mengenai sejarah perkembangan Islam di negara tersebut. Terkadang tak jarang bertemu saudara muslim yang sangat baik dan ramah kepada kami, membuat hati ini makin mensyukuri nikmat iman dan Islam dan memiliki saudara-saudara di belahan bumi manapun. Berkunjung ke masjid pun memberikan semangat tambahan untuk terus berpegang teguh dalam menjalankan tuntunan Islam, saya melihat langsung bahwa banyak saudara muslim yang juga jauh dari kampung halaman, menjadi minoritas, namun tetap berjuang dengan semangat untuk menjalankan tuntunan agama Islam. Saya tidak sendirian dalam perjuangan ini!

Continue reading “Sejarah Islam di Daratan Cina: Masjid Niujie di Beijing”

Halal Restaurant in Beijing Capital International Airport

Few days ago I got a chance for visiting Beijing. Actually our final destination was Jakarta, however there was a great promo ticket with Air China which we found through skyscanner. The fact that me and my husband have not visit Beijing yet and actually it is on our bucket-list has urged us to click the buy button. Since our flight will have 16 hours layover in Beijing, then we could apply for free 24/144 hours visa. This visa allowed us for going outside airport with the maximum time period depended on the next flight schedule. You can read it here for the complete visa application’s guidance.

The next thing I search in the internet is whether there is a halal restaurant in the Beijing airport. Since we decided to stay at the airport overnight, it will be great for having a quick bite breakfast at the airport before we embark on our journey to explore downtown Beijing. There is limited information regarding halal restaurant in Beijing airport, but I stumble across one website which gave information that there is a Muslim Restaurant in West Food Sky Island 5th Floor Terminal 3. The opening hours are from 06:00 to 22:30. Such a perfect opening time for an early breakfast since we only have limited time to explore Beijing.

Continue reading “Halal Restaurant in Beijing Capital International Airport”

How to Apply Free 24/144 hours Visa in China

Recently Air China offered many cheap tickets for their international route flight. However, the  flight mostly require the passengers to change plane in Beijing. If you lucky enough, your next flight will be departed in few hours later. Otherwise, there is a possibility that you should wait for long hours (in my case is 16 hours) until your next flight.

There is a good news for you because you should not bored spending your waiting time in Beijing Airport, you could apply for a free 24/144 hours Visa in China. How to apply for this type of visa? I will give you guidance step by step as below:

Step 1

When you get off the airplane, then follow the sign “Exit, Baggage Claim”.
Keep walking until you see a counter with blue sign “24/144-hour International Transfer (Apply for Leaving Airport)”. It is located on the opposite of the boarding gate E11.

Continue reading “How to Apply Free 24/144 hours Visa in China”

Mengunjungi Rumah Bergaya Eropa di Jepang

Saya berkesempatan tinggal di kota Kobe dan Yokohama selama di Jepang. Uniknya, kedua kota ini memiliki kesamaan latar belakang sehingga terdapat beberapa tempat yang memiliki kemiripan secara arsitektur. Kota Kobe dan Yokohama merupakan kota pelabuhan Jepang. Jepang mulai membuka diri dengan dunia luar melalui ke dua kota ini. Seperti bisa ditebak, jalur perdagangan dengan dunia luar dilakukan melalui kedua pelabuhan tersebut yang berada di kota Kobe dan Yokohama.

Berawal dari berdagang, kemudian banyak orang asing yang kemudian menetap di kota Kobe dan Yokohama. Para pedagang ini memiliki kekayaan yang banyak sehingga dapat membangun rumah-rumah besar. Uniknya, para pendatang orang asing yang mayoritas berasal dari daratan Eropa ini berkeinginan mempertahankan tradisi bangunan tradisional dari negara tempat mereka berasal.

Maka dari itu pula tak heran banyak bangunan rumah berarsitektur Eropa tersebar di kota Kobe dan Yokohama. Kali ini saya akan bercerita mengenai daerah perumahan berasitektur Eropa yang terdapat di daerah Kobe. Letaknya tak jauh dari stasiun Sannomiya. Untuk mencapainya daerah Kitano dapat dilakukan dengan berjalan kaki selama 15 menit. Tak perlu ragu, karena sepanjang perjalanan kita akan melewati komplek pertokoan untuk cuci mata. Perjalanan 15 menit pun tak akan terasa jauh.

Continue reading “Mengunjungi Rumah Bergaya Eropa di Jepang”

Halal Wagyu Barbeque di Tokyo dengan Harga Ekonomis

Pilih-pilih restoran buat makan di luar hari ini, akhirnya jatuh pilihan ke restoran Halal Sakura. Kenapa?

1. Ada sertifikasi halal dari NAHA (Nippon Asia Halal Association). Sebenarnya bisa saja tidak mengambil sertifikasi asalkan yakin pemiliknya amanah. Namun dengan mengambil sertifikasi yang pastinya tidak murah, menunjukkan keseriusan pemilik dengan komitmen halalnya. Kalau saya dan suami menaruh apresiasi lebih kepada restoran semacam ini (sekaligus juga menunjukkan dukungan kami dengan memilih berkunjung ke sana). Pemilik restoran ini seorang brother muslim dari Uyghur.

2. Terdapat menu barbeque harga ekonomis. Bagi yang ingin mencoba menu barbeque sapi wagyu namun tidak ingin mengeluarkan budget berlebihan (umumnya harga mulai 4000 yen), maka dapat mencoba menu di sini mulai dari 1200 yen saja untuk porsi 1 orang. Dagingnya juicy, melted di mulut dan pastinya ga membuat kantong bolong. hehe..

3. Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau menggunakan Yamanote Line dari Stasiun Usuigudani.

4. Buka mulai pukul 11-23. Nah ini yang enak karena biasanya di Jepang tempat makan akan ada break dari jam 2-5. Jadi buka betul2 hanya di jam makan siang dan malam.

5. Restorannya cukup luas. tersedia lebih dari 70 seat. Jadi tak perlu khawatir kehabisan seat. Biasanya restoran di Jepang imut-imut dengan seat terbatas.