Mengejar Beasiswa Monbukagakusho Jalur University Recommendation

Pernah dengar peribahasa rejeki tak akan lari kemana? Mungkin peribahasa inilah yang paling pas menggambarkan salah satu perjalanan hidup akademis saya, yakni melanjutkan ke program Master atau S-2 di Jepang. Sudah banyak blog yang membahas tentang beasiswa Monbukagakusho (atau biasa disebut juga Monbusho) jalur G to G alias Government to Government yang pendaftarannya dibuka setiap bulan April. Kali ini saya ingin membagikan kisah saya yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan sekolah melalui jalur beasiswa Mobusho U to U alias University to University. Jalur meraih beasiswa ini pun bisa saya bilang benar-benar sebuah takdir karena mengingat latar belakang saya yang tidak bisa bahasa Jepang, dan tidak pernah punya pengalaman studi di Jepang. Jadi jika memiliki latar belakang seperti saya, tak ada salahnya mencoba. Hitung-hitung pemanasan sebelum mendaftar sebelum mendaftar Monbusho G to G. Periode pendaftaran Monbusho U to U ini antara September-Oktober. Semoga bisa menjadi info bermanfaat bagi yang berkeinginan melanjutkan studi ke Jepang.

Jika ditarik mundur, awal tercetus ide melanjutkan studi ke Jepang dimulai saat saya sudah jenuh dengan kehidupan sebagai pekerja kantoran. Rasanya saya rindu akan masa-masa kuliah dulu, apalagi notabene pekerjaan saya lebih dekat ke arah konsultan teknologi dibanding membahas akuntansi dan keuangan. Entah kenapa ada rasa kepuasan tersendiri dulu di saat kuliah jika mampu memahami teori-teori akuntansi dan ekonomi kemudian menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dipahami kalangan awam.

Continue reading “Mengejar Beasiswa Monbukagakusho Jalur University Recommendation”

Mushola di Stasiun Tokyo

Senang sekali hari ini sempat mampir ke Mushola yang berada di Stasiun Tokyo. Meski kecil, tapi punya semua fasilitas lengkap: tempat wudhu lengkap dengan tirai agar akhwat lebih leluasa berwudhu dan juga kursi (kayanya hanya di indonesia yg wudhunya ga dikasih kursi), penunjuk arah kiblat, dan papan pembatas antara shaf pria dan wanita. Tentu saja ini adalah hasil riset mereka yang mempelajari fasilitas untuk shalat itu seperti apa, kemudian diterapkan. Semoga di Indonesia makin banyak mushala yang tidak se-ada-nya apalagi tempatnya di’asing’kan ke parkiran mobil tanpa saluran udara yg baik. Kalau berkesempatan melewati Stasiun Tokyo maka jangan lupa menyempatkan menunaikan shalat di sini.

Kisah Persiapan Pindah Rumah di Jepang

Alkisah rumah yang kami tinggali sekarang punya sepasang pintu rangka kayu yang dilapisi kertas. Disebutnya shoji. Nah drama terjadi saat para bocah main di rumah ketika pengajian. Luluh lantak ini pintu kertas tercabik. Aslinya cuma 2 dari 12 baris yg sobek. Akhirnya kita robek aja semua mikirnya harus diganti sepintu. Ehhhh tnyata itu bisa ditambal aja.

Ngebersihinnya juga ternyata perintilan banget. Karena ditempel pake lem, jadi rangkanya harus dikasih air kemudian dikikis pelan-pelan pakai ujung obeng biar ga mengelupas kayunya. Pindah rumah soalnya rumah harus kembali kinclong seperti saat masuk pertama, kalau ga didenda lumayan mahal. Lesson learnt: cek dulu di internet kalau ga paham. Salah2 bisa nambah kerjaan yang ga perlu 😂😂

Mengurus Surat Pajak di Jepang

Surat Keterangan Setor Pajak

Drama pindah rumah salah satunya yakni pengurusan surat. Karena rumahnya disubsidi pemerintah, jadi harus membuktikan pendapatan. 2 tahun lalu saya warga kota Kobe. Sehingga harus urus suratnya lewat kantor kecamatan sana.

Pengurusannya sangat efisien. Saya kirim dokumen tapi ternyata salah form. Saya ditelfon kemudian menjelaskan keperluan. 1 hari kemudian dikirim form disertai amplop untuk mengirim dokumen. Tak perlu perangko. Karena tahu saya orang asing (gaijin san 😅) maka diberi dokumen bahasa inggris. Tinggal duduk manis menunggu surat dari kantor camat. Sasuga! Lebih simpel dibanding kepengurusan kartu keluarga saya dan suami yang sampai sekarang entah bagaimana rimbanya. 🙈🙈

Pendakian Fuji

Si Pak Suami lagi ngantri taksi dari kantor karena kereta terakhir udah lewat. Nunggu si bapak sambil liat koleksi foto lama. Wah ada foto pas mendaki gunung Fuji! Jadi terharu inget waktu itu kayanya saya bener2 ultimate crankynya. Jam 11 malem, keujanan plus ada taifun lewat, ga ada tempat berteduh, posisi di pos ke 6. Masih ada 4 pos lagi sampai puncak & lama pendakian 6 jam lagi. Jalanan cuma bisa pake senter. Bikin mental jatuh sampai saya bilang ke suami setengah mau nangis gtu: “aku mau pulang aja”.

Hello mau pulang kemana tengah malem di lereng gunung?! Tapi ini si Pak Suami masha Allah sabarnya. Engga marah, malah kasihan katanya. Dibujukin deh bilangnya ga usah fokus dengan puncak, yg penting tetap mendaki selangkah demi selangkah. Ditemenin mau saya super lambat mendakinya. Malah dapet bonus pas posisi pos 8, udah di atas awan jadi taifun terlewati. Kami mendaki diterangi cahaya bulan purnama, tak perlu senter. Terima kasih sudah mencontohkan sebuah kesabaran. ❤

Sakit di Perantauan

buku catatan obat selama sakit di Jepang

“Kan enak di Jepang, anggap aja honeymoon terus.” Well, rumput tetangga memang “terlihat” lebih hijau. Tapi ga selamanya kisahnya indah.

Dua hari lalu tiba-tiba berdua suami pas bangun pagi, sendi tulang ngilu semua. Kaya habis dikeroyok (ga pernah sih tapi anggep aja mirip). Gerak perlahan banget krn ngapa2in langsung ngilu. Jalan kaki lah kaya oma opa saking pelannya ke dokter. Suhu lagi drop ke 5 derajat. Jalan 20 menit perjalanan. Ga ada gojek soalnya :p taksi mahal ga sanggup bayar. Haha.

Pulang dari dokter baru sadar belum masak. Padahal minum obat sehabis makan sarannya. Ga ada makanan halal dijual sekitar rumah. Akhirnya dengan tenaga tersisa terseok-seok masak. Ga ada go food :p yah itulah resiko jauh dari orang tua dan saudara. Ga ada pilihan kecuali mandiri. Nangis-nangisnya mah udah dulu jaman awal ke jepang terus sakit. Betul-betul terasa bahwa silahturahmi itu penting karena ada saatnya kita ga bisa mengandalkan diri sendiri, saat sakit misalnya. Tentunya jika ada keluarga ataupun tetangga yang perhatian, akan sangat terbantu. Sekarang mungkin mendingan ada suami. Cuma semoga lain kali sakitnya ga barengan ya pak suami ^-^

Halal Souvenirs Haneda Airport

I noticed one new corner in one of Haneda Airport Souvenir shop, it is a halal corner! You can find some halal snacks which still have traditional Japanese taste. These snacks is certified by Nippon Asia Halal Association (NAHA). For sweet tooth, you can have halal chocolate coin and halal cake. If you prefer something savory and salty, probably the senbe (rice crackers), shrimp crackers and other types of crackers are suitable for you.

The store located in the 4th floor, the most right wing when you arrive in departure terminal. If you only have limited time and not sure what to bring for your colleagues, friends, or family in your home country, this could be your answer. Buy your souvenirs with peaceful mind here!

Mrs Istanbul Haneda Airport – Halal Meal

There is a good news for all Moslem traveler whose have a plan to visit Japan. On the beginning of 2017, Mrs Istanbul has opened their 2nd stall in Haneda Airport International Terminal. Previously, this Kebab Stall only available in Haneda Airport Domestic Terminal. Their halal certification is granted by NAHA (Nippon Asia Halal Association). I got a chance to try their kebab several days ago.

Mrs Istanbul is located in the 4th floor. If you has arrived in the departure terminal, look for the traditional bridge ornament  above you in the left side of the terminal. The kebab stall is located on that bridge area.

You can choose your kebab in three types: with rice, with burger bread, or wrapped. They also have 3 types of meat: lamb, beef, and chicken. It is cheap, only 680 yen for burger kebab. The meat is rich in flavor. Less spices used for the meat but that what makes it special. The meat itself already tasty and well combined with the cabbage and tomato. The proportion of those 3 is well balanced. Overall, I recommend you to stopping by their stall. Don’t forget to treat yourself also with sweet dessert with traditional turkey ice cream called Dondurma.

Japan Itinerary – Cherry Blossom Season

Everyday is holiday in Japan! Thanks to the promo ticket from many airlines in order to capture the momentum when Japan became one of the main tourism destination. Usually the peak is during the sakura or cherry blossom season. Recently, it is not always the case, even there are still many tourist flooding in during odd seasons like summer (July-August) and winter (January-February). Japan is renowned with its cherry blossom, therefore it is incomplete if you miss the cherry blossom beauty on your visit to Japan.

However, many traveler seems not bother by this fact any longer, since the airline fare is super cheap if they travel during these odd seasons. However, I still recommend you to have a once in a lifetime experience with Japanese cherry blossom season. It is so magical! Japanese people heads over heels in love with the preservation of nature. They believe part of their life harmony is to preserve nature. Therefore you will find the city park is spotless. No garbage litter the park although during the cherry blossom season, Japanese people usually held picnic under the cherry blossom tree called hanami in Japanese language.

Many friends always ask my opinion regarding their visit to Japan. There are so many picturesque places all over Japan during cherry blossom season. I will highlight some ‘most picturesque’ places in my itinerary below. I guarantee you, you should not miss the chance to visit those places if you only have one chance to visit Japan. This itinerary cover some places in Kansai Area (Kyoto-Osaka-Kobe) and also Kanto Area (Tokyo and others). Hope you will have a magical experience during the cherry blossom season!

https://docs.google.com/spreadsheets/d/11AuAsp0Mn-83QyNQAcrrzzI7dWx_a5qunVR8lqnQkPg/edit?usp=sharing

Tokyo Disneysea Resort

IMG_8805

The happiest place on earth is Disneyland. Where all the dreams come true. My childhood is back as soon as I step on the gate. Tokyo DisneySea is special because it is the only sea-theme park of Disney Resort in the world. Beautiful scenery, picturesque landscape, well-crafted area such as: Arabian, Mermaid Lagoon, Pyramid, etc. You will never forget your great adventure here. If you have a visit to Tokyo, it is very recommended to spend 1 day in Tokyo Disneysea!