Catatan Personal : Buku I am Sarahza

Buku yang jujur. Ini adalah satu kalimat yang paling menggambarkan kesan setelah membaca buku ini. Pastinya hal ini terkait dengan latar belakang buku ini yang merupakan pengalaman pribadi penulis nya yakni Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra. Buku ini menceritakan perjalanan naik turun mereka dalam perjuangan mendapatkan keturunan.

Berbeda dari kisah kebanyakan yang kita baca mengenai hal serupa yakni perjuangan melawan infertilitas yang umumnya didominasi oleh kisah dari sudut pandang sang istri. Sedikit sekali yang membahas dari sisi sang suami. Hal inilah yang membuat buku ini berbeda. Kolaborasi Hanum dan Rangga dalam menciptakan buku ini menjadikan jiwa buku ini serasa lengkap. Mewakili suara hati terdalam dari sang istri maupun suami. Bahkan penulis menambahkan satu sudut pandang imajinasi yakni Sarahza yang seolah menyemangati calon orang tuanya dari alam Lauhul Mahfudz, menunggu saat Allah menyatakan tibalah waktunya untuk berjumpa kedua orang tuanya di dunia.

Continue reading “Catatan Personal : Buku I am Sarahza”

Masjid Bukanlah Bangunan, Namun Sejatinya adalah Dinamika Kegiatan di dalamnya

Dalam sebuah kesempatan, saya mendapatkan pengetahuan baru yang extraordinary menurut saya. Awalnya saya tak begitu tertarik karena temanya jauh dari yang pernah saya pelajari sebelumnya. Kali ini topiknya tentang arsitektur. Spesifiknya yakni arsitektur masjid. Awalnya saya menyangka yang akan dibahas adalah topik umum yang membosankan. Seperti kita ketahui jika membahas masjid pasti yang terbayang adalah bangunan berkubah dengan pengeras suara azan di bagian menaranya. Namun ada hal istimewa yang justru membuat saya sangat tertarik dengan topik bahasan arsitektur masjid.

Penyaji materi mengenai arsitektur masjid ini yakni seorang Indonesia yang kini mengajar di Malaysia. Bidang yang beliau tekuni yakni jasa konsultasi arsitektur masjid. Beliau menceritakan mengenai paradigma baru tentang masjid yang mendobrak pakem tradisional yang telah lama mengakar di masyarakat. Pertanyaan yang beliau ajukan yakni jika disebutkan kata masjid, apa yang terbayang di kepala? Terlepas dari pakem tradisional yang sebelumnya melekat di kepala kita. Berawal dari itulah, para mahasiswanya mampu menyajikan desain-desain masjid yang extra ordinary. Semangat yang ingin ditimbulkan yakni menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.

Continue reading “Masjid Bukanlah Bangunan, Namun Sejatinya adalah Dinamika Kegiatan di dalamnya”

Catatan Personal : Buku Weapons of Math Destruction

Buku yang benar-benar menarik saya untuk menyelam saat membacanya. Satu penyesalan saya, saya belum membaca buku ini saat menyelesaikan tesis saya. Buku ini banyak memberikan pelajaran dan motivasi mengapa dalam bidang riset social science benar-benar harus komprehensif membuat sebuah model statistik. Untuk yang tertarik mendengarkan ide-ide brilian serta ulasan mengenai betapa menariknya riset di bidang social science, lanjut terus membaca ya!

Buku ini menjelaskan secara komprehensif mengenai apa yang disebut sebagai weapon of math destruction, yakni sebuah perubahan otomatisasi dengan mengandalkan sistem komputer untuk memproses big data dengan harapan dapat memberikan hasil yang tidak bias, akan tetapi pada kenyataannya kekeliruan menentukan proxy yang digunakan di dalam sistem justru menjadikan hasil yang didapat merugikan pihak tertentu dan tak ada yang dapat disalahkan selain mengatakan ini adalah hasil dari sistem. Contoh-contoh yang dipakai dalam buku ini kebanyakan memang tentang hal-hal yang terjadi di Amerika. Namun bukan tak mungkin perkembangan Indonesia yang kini menunjukkan ke arah otomatisasi bisa berakhir dengan kesalahan yang sama jika tidak mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di Amerika.

Continue reading “Catatan Personal : Buku Weapons of Math Destruction”

Taubat

(Sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)

Mengapa manusia perlu untuk beristighfar dan bertaubat?

1. Karena manusia adalah tempatnya dosa
Istighfar bisa untuk diri sendiri dan orang lain, sedangkan tobat hanya untuk diri sendiri

Taubat asal katanya berarti kembali.

Beda istighfar dan taubat: istighfar sebatas ucapan, namun taubat itu dengan perbuatan. Ditunjukkan secara nyata.

2. Karena dosa jadi penghalang kita dengan Allah

3. Dosa membawa kehancuran

Doa untuk istighfar QS Al-baqarah 128

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

(Bahasa Indonesia)
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Bertobat tak hanya saat melakukan dosa, namun juga saat menyelesaikan mengerjakan suatu amal. Bisa jadi saat melakukan suatu amal itu kita terkotori baik ada ghibah, ujub, dan lainnya

Continue reading “Taubat”

Resep Tahu Variasi: Tahu Nugget

Tahu!Satu bahan makanan yang saya suka dan cocok dengan menu apa saja. Tahu goreng garing bumbu kuning, tahu bumbu lada garam, tahu bumbu tauco, dimakan sebagai pendamping siomay, dan masih banyak variasi lainnya.

Kali ini saya ingin membagikan resep yang saya dapat dari teman. Pertama kali coba saat ada pengajian, seperti biasanya langsung berburu resep dengan yang masak ketika menemukan menu yang cocok dengan selera lidah.

Tahu nugget ini bisa dibilang super komplit. Ada karbohidrat, serat sayuran dari wortel dan daun bawang, telur, dan juga protein dari daging ayam. Cara membuatnya juga sangat praktis, hanya menggunakan microwave!

Berikut resepnya dengan pengubahan seperlunya dari saya:

Bahan:

2 pak Tahu momen, bisa diganti dengan tahu jenis lain asalkan bukan tahu sutra.
200 gram Ayam giling
50 gram Udang  (optional)
Daun bawang iris
Wortel iris kotak kecil
2 buah Telur
100 gram Tepung panir/pan ko
Lada
Garam

Continue reading “Resep Tahu Variasi: Tahu Nugget”

Sejarah Islam di Daratan Cina: Masjid Niujie di Beijing

Sepintas jika melihat foto di atas, apa yang terlintas di benak anda? Bisakah menebak dimana foto ini diambil? Jika mengatami dengan cermat, terdapat lafaz Basmallah di bagian atas pilar bangunan. Kaligrafi islam berpadu dengan gaya arsitektur Tiongkok tradisional. Pemandangan indah ini dapat kita temui di Masjid Niujie Beijing.

Saat pertama kali merencanakan itinerary perjalanan ke suatu negara, saya selalu tertarik untuk mencari informasi mengenai masjid-masjid di negara tersebut. Selain memudahkan untuk mencari restoran halal, yang umumnya banyak terdapat di sekitar masjid, saya pun dapat mempelajari mengenai sejarah perkembangan Islam di negara tersebut. Terkadang tak jarang bertemu saudara muslim yang sangat baik dan ramah kepada kami, membuat hati ini makin mensyukuri nikmat iman dan Islam dan memiliki saudara-saudara di belahan bumi manapun. Berkunjung ke masjid pun memberikan semangat tambahan untuk terus berpegang teguh dalam menjalankan tuntunan Islam, saya melihat langsung bahwa banyak saudara muslim yang juga jauh dari kampung halaman, menjadi minoritas, namun tetap berjuang dengan semangat untuk menjalankan tuntunan agama Islam. Saya tidak sendirian dalam perjuangan ini!

Continue reading “Sejarah Islam di Daratan Cina: Masjid Niujie di Beijing”

Halal Restaurant in Beijing Capital International Airport

Few days ago I got a chance for visiting Beijing. Actually our final destination was Jakarta, however there was a great promo ticket with Air China which we found through skyscanner. The fact that me and my husband have not visit Beijing yet and actually it is on our bucket-list has urged us to click the buy button. Since our flight will have 16 hours layover in Beijing, then we could apply for free 24/144 hours visa. This visa allowed us for going outside airport with the maximum time period depended on the next flight schedule. You can read it here for the complete visa application’s guidance.

The next thing I search in the internet is whether there is a halal restaurant in the Beijing airport. Since we decided to stay at the airport overnight, it will be great for having a quick bite breakfast at the airport before we embark on our journey to explore downtown Beijing. There is limited information regarding halal restaurant in Beijing airport, but I stumble across one website which gave information that there is a Muslim Restaurant in West Food Sky Island 5th Floor Terminal 3. The opening hours are from 06:00 to 22:30. Such a perfect opening time for an early breakfast since we only have limited time to explore Beijing.

Continue reading “Halal Restaurant in Beijing Capital International Airport”

How to Apply Free 24/144 hours Visa in China

Recently Air China offered many cheap tickets for their international route flight. However, the  flight mostly require the passengers to change plane in Beijing. If you lucky enough, your next flight will be departed in few hours later. Otherwise, there is a possibility that you should wait for long hours (in my case is 16 hours) until your next flight.

There is a good news for you because you should not bored spending your waiting time in Beijing Airport, you could apply for a free 24/144 hours Visa in China. How to apply for this type of visa? I will give you guidance step by step as below:

Step 1

When you get off the airplane, then follow the sign “Exit, Baggage Claim”.
Keep walking until you see a counter with blue sign “24/144-hour International Transfer (Apply for Leaving Airport)”. It is located on the opposite of the boarding gate E11.

Continue reading “How to Apply Free 24/144 hours Visa in China”

Trik Menyiasati Makan Sayur


Akhir minggu di rumah kami biasanya saya pakai untuk merapel jumlah nutrisi sayur dalam menu satu minggu. Meski tiap hari saya selalu menyajikan menu sayur, baik salad, tumis-tumis dan lainnya, saya merasa masih kurang. Karena biasanya suami juga makan dengan porsi sedikit.

Untuk menyiasati yang tidak suka makan sayur, ada 2 menu andalan di kala weekend. Yakni soto ayam dan pecel. 2 menu ini pasti sukses dilahap habis sama pak suami tanpa ada embel-embel ‘wah sayurnya banyak sekali’. Hanya 2 menu ini yang bisa membuat momen makan sayur tetap menyenangkan kalau versi pak suami.

Menu minggu ini soto ayam. Kebetulan cocok dengan cuaca hujan disertai angin kencang di luar. Bumbunya gampang: bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, ketumbar dihalus kan dengan blender. Tumis hingga harum. Masukkan sereh, daun salam dan dauan jeruk untuk aroma. Rebus ayam hingga empuk kemudian suwir. Sayurnya bisa pakai kol dan tauge. Bisa ditambah telur rebus. Taburan atasnya pakai seledri rajang kasar.

Berhubung judulnya weekend adalah menu sehat, tidak ada pendamping yang digoreng-goreng. Semua direbus. Trik ini bisa dicoba untuk menyiasati lidah yang kurang suka makan sayur. Selamat mencoba!

Kutemukan Islam di Rantau

Salah satu nikmat terbesar dari perjalanan merantau ke Jepang yakni mendapatkan waktu untuk kontemplasi diri. Berjuang sendirian di rantau jauh memberi saya banyak waktu untuk benar-benar mendefinisikan kembali hidup saya. Lepas dari segala hiruk pikuk kota maju Jepang, ada satu hal yang benar-benar berbeda dari kisah perantauan saya sebelumnya. Jepang betul-betul membuat saya keluar dari zona nyaman.

Masyarakat Jepang betul-betul berbeda dari masyarakat Indonesia. Perbedaannya pun sangat mencolok, mulai dari yang paling kentara yakni bahasa, raut muka, warna kulit, hingga yang kasat mata seperti perilaku, pola pikir, hingga cara berinteraksi antar pribadi. Di sini saya benar-benar menjadi orang asing. Tak perlu berbicara pun, mereka sudah dapat melihat bahwa saya berbeda, dari hijab saya.

Continue reading “Kutemukan Islam di Rantau”