Melbourne and Sydney Itinerary

“Travelling, it leaves you speechless, then turns you into a storyteller — Ibn Battuta”

Perjalanan ke Benua di Selatan ini merupakan pengalaman pertama saya dan suami travelling bersama ke negara yang sama-sama tak pernah kami kunjungi sebelumnya. Memang saat awal menikah dulu sempat berbincang mengenai keinginan untuk melihat dunia di belahan lain, belajar dari orang-orang baru dan memperluas cakrawala pengetahuan Karena hal yang paling mahal di dunia yakni pengalaman. Tujuan orang-orang travelling mungkin berbeda-beda, ada yang untuk berbelanja, berburu foto pemandangan yang menakjubkan, memperbanyak koleksi selfie kece untuk dipajang di socmed, dan lainnya. Kalau tujuan kami travelling sebenarnya adalah untuk mengobservasi perilaku penduduk lokal dan cara hidup di negara tersebut. Kenapa?

Continue reading “Melbourne and Sydney Itinerary”

Kelas Tahsin di Masjid Nabawi

img_9426

 

“Bismillahi….”(dibaca dengan logat datar lidah melayu)

“La sister La! Bismillahi..” (dibaca dengan makhrajul huruf sempurna penutur asli bahasa arab)

“Bismillahi..” (berusaha meniru pengucapan yang dicontohkan sebelumnya)

“La sister La! Bismillahi”

Bergumam dalam hati semoga lidah dan tenggorokan ini mampu diajak bekerja sama. Materi hari ini adalah belajar tahsin surat Al-Fatihah. Bahkan baru sampai membaca bismillah sudah keringat dingin dikoreksi sana sini.

“Bismillahi..”

“La sister La! Bismillahi..”

Continue reading “Kelas Tahsin di Masjid Nabawi”

Persiapan Keberangkatan Haji

Menyiapkan barang bawaan untuk dibawa ke Arab Saudi tentunya harus direncanakan dengan matang. Jangan sampai mengganggu kelancaran dan kenyamanan selama beribadah. Kisah lengkap berhaji dari Jepang saya dapatkan dari blognya mbak Egadion. Ada beberapa hal yang tidak terdapat dalam blog tersebut yang akan saya tambahkan sehingga dapat meminimalisir pengulangan informasi.

Tips General

Continue reading “Persiapan Keberangkatan Haji”

Labbaikallahumma Labbaik

Labbaikallahumma Labbaik
Labbaika Laa Syarikalaka Labbaik
Innalhamda Wan Ni’mata
Laka Wal Mulk
Laa Syarikalak

Aku memenuhi panggilanMu ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu tiada sekutu bagiMu aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujian dan ni’mat adalah milikMu begitu juga kerajaan tiada sekutu bagiMu

Rahasia Allah sungguh indah pada waktunya. Awal kedatangan ke Jepang tak lain didasari niat untuk menuntut ilmu. Alhamdulillah Allah beri kesempatan untuk memperluas ilmu tak hanya untuk bekal di dunia namun juga insha Allah di akhirat.

Continue reading “Labbaikallahumma Labbaik”

Akhir Waktu Shalat Isya

Kebanyakan orang berasumsi batas waktu shalat adalah hingga tiba waktu shalat berikutnya. Begitupun dengan saya. Hingga saat membaca sebuah buku yang membahas tentang bermalam di Muzdhalifah dalam ritual ibadah haji yang salah satunya mengajurkan untuk shalat Jama Takhir di-qasar untuk Maghrib dan Isya di Muzdhalifah. Kemudian buku tersebut membahas lebih dalam yakni apabila waktu tidak memungkinkan untuk mencapai Muzdhalifah sebelum pertengahan malam, maka hendaknya shalat dimanapun ia berada saat itu sebelum masuk waktu pertengahan malam. Mengapa demikian?

Kemudian dijelaskan bahwasanya dalam hadist riwayat Muslim menjelaskan mengenai batasan akhir shalat Isya:

キャプチャ

Apakah arti dari pertengahan malam itu? Apakah pukul 12 malam? Jawabannya ternyata bukan. Pertengahan malam artinya separuh dari seluruh waktu malam yakni mulai dari awal waktu Maghrib hingga awal waktu Shubuh. Untuk negara seperti Indonesia, mungkin waktunya tak banyak bergeser sepanjang tahun. Akan tetapi untuk negara yang memiliki 4 musim sehingga panjang waktu malam dan siang akan berbeda-beda sesuai musim, tentu harus pandai menghitung pertengahan malam untuk setiap musim.

Sebagai contoh, jika waktu Maghrib dimulai sejak pukul 19.00 dan waktu Shubuh dimulai sejak pukul 03.00, Maka panjangnya waktu malam yakni 8 jam. Jadi jika kita menghitung separuh dari 8 jam tersebut yakni 4 jam. 4 jam dari pukul 19.00 yakni pukul 23.00. Hal ini berarti batas waktu Isya dengan panduan pertengahan malam sesuai hadist riwayat Muslim yakni pukul 23.00 untuk daerah tersebut. Hal ini disepakati pula oleh ulama Syafi’i dan Hambali (sumber: Rumaysho). Waalahu a’lam.

Tokyo Disneysea Resort

IMG_8805

The happiest place on earth is Disneyland. Where all the dreams come true. My childhood is back as soon as I step on the gate. Tokyo DisneySea is special because it is the only sea-theme park of Disney Resort in the world. Beautiful scenery, picturesque landscape, well-crafted area such as: Arabian, Mermaid Lagoon, Pyramid, etc. You will never forget your great adventure here. If you have a visit to Tokyo, it is very recommended to spend 1 day in Tokyo Disneysea!

Chicken Man Ueno

IMG_8824

One of great places to find halal food is Ueno. Many halal food stalls is established there. Halal chicken stall, kebab, ramen, etc. One of the first halal food stall I have tried there is Chicken Man. Located in Ameyoko street, exactly beside the famous Doner Kebab. It is super yummy! Only 1200 yen for a whole chicken. Worth the money. Happy tummy, happy me!

Kisah Pengembaraan Semangka

Salah satu kisah menarik perjalanan bersama suami saat bulan puasa kemarin adalah pengembaraan semangka. Awalnya niat kami bukan untuk berburu semangka. Saya berniat mencari komik Jepang bekas untuk latihan membaca dan suami hanya berniat mengambil uang di ATM dan membeli payung. Saat tiba di gedung yang menjual komik di lantai 3, lantai 1 nya adalah supermarket. Mata kami terpaku pada sebuah semangka besar. Hargannya pun sangat murah, hanya 980 yen untuk sebuah semangka jumbo. Padahal biasa saya membeli di toko dekat rumah untuk seperempat potong seharga 300 yen. Terbayanglah kelezatan semangka untuk berbuka puasa apalagi di musim panas. Sluuurrp! Tapi menimbang kemampuan membawa semangka itu yang cukup berat, kami urungkan niat. Kemudian kami terhenti di lantai 2. Kami pun mencari payung. Payung ditemukan. Kali ini mata kami kembali terhenti dengan sebuah kereta dorong yang biasa dipakai nenek kakek di sini untuk berbelanja. Wah ternyata tidak semahal yang saya kira. Sebagai info tambahan, kalau berbelanja di Jepang cukup membuat encok badan. Mengapa? karena tidak ada moda transportasi seperti ojek yang bisa mengantar hingga ke dekat rumah. Walhasil jika berbelanja harus dipanggul sendiri. Perjuangan sekali apalagi jika kebetulan harus membeli sebotol minyak, sekotak susu, buah, dan lainnya. Saya pun akhirnya memutuskan untuk membelinya. Yah daripada encok dan sering meminta suami memijat bahu karena linu pikir saya. Meski yang pakai jika di Jepang hanyalah kakek nenek. Tak apa asal badan tak linu. Ini gambar kereta dorongnya:

kereta

Nah adanya kereta dorong inilah yang membuat keinginan membeli semangka menjadi bulat, sebulat semangkanya. Ini lah semangkanya:

semangka

Yang semangka yang hijau ya, bukan yang baju abu-abu, itu suami saya. Setelah ditimbang di rumah ternyata beratnya 7.5 kg. Wah! Alhamdulillah rejeki hari ini yang tak disangka. Sebagai penutup saya beri foto semangka kotak yang saya temukan di supermarket:

IMG_8583

Terima kasih sudah membaca.

Pemecah Arus

IMG_8481

Saat saya jogging sore bersama suami, sempat terlihat pemandangan menarik di pinggir jalan. Kami menyusuri sungai. Namun ada hal yang berbeda menarik perhatian saya. Batu-batu disusun rapi di tengah sungai. Akhirnya dijelaskan oleh suami bahwa itu adalah batu pemecah arus. Saat arus sungai sedang deras, maka batu ini akan memecah arus deras tersebut sehingga menghindari arus deras terjadi di sepanjang sungai. Indah sekali dipandang dan sangat berguna untuk menjaga kelestarian sungai.