Akhir Waktu Shalat Isya

Kebanyakan orang berasumsi batas waktu shalat adalah hingga tiba waktu shalat berikutnya. Begitupun dengan saya. Hingga saat membaca sebuah buku yang membahas tentang bermalam di Muzdhalifah dalam ritual ibadah haji yang salah satunya mengajurkan untuk shalat Jama Takhir di-qasar untuk Maghrib dan Isya di Muzdhalifah. Kemudian buku tersebut membahas lebih dalam yakni apabila waktu tidak memungkinkan untuk mencapai Muzdhalifah sebelum pertengahan malam, maka hendaknya shalat dimanapun ia berada saat itu sebelum masuk waktu pertengahan malam. Mengapa demikian?

Kemudian dijelaskan bahwasanya dalam hadist riwayat Muslim menjelaskan mengenai batasan akhir shalat Isya:

キャプチャ

Apakah arti dari pertengahan malam itu? Apakah pukul 12 malam? Jawabannya ternyata bukan. Pertengahan malam artinya separuh dari seluruh waktu malam yakni mulai dari awal waktu Maghrib hingga awal waktu Shubuh. Untuk negara seperti Indonesia, mungkin waktunya tak banyak bergeser sepanjang tahun. Akan tetapi untuk negara yang memiliki 4 musim sehingga panjang waktu malam dan siang akan berbeda-beda sesuai musim, tentu harus pandai menghitung pertengahan malam untuk setiap musim.

Sebagai contoh, jika waktu Maghrib dimulai sejak pukul 19.00 dan waktu Shubuh dimulai sejak pukul 03.00, Maka panjangnya waktu malam yakni 8 jam. Jadi jika kita menghitung separuh dari 8 jam tersebut yakni 4 jam. 4 jam dari pukul 19.00 yakni pukul 23.00. Hal ini berarti batas waktu Isya dengan panduan pertengahan malam sesuai hadist riwayat Muslim yakni pukul 23.00 untuk daerah tersebut. Hal ini disepakati pula oleh ulama Syafi’i dan Hambali (sumber: Rumaysho). Waalahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.