Halal Tak Hanya Sekedar Tak Mengandung Babi

Lagi heboh samyang non halal tampaknya ya di Indonesia. Mumpung nih lagi hits topik ini, yuk sekalian belajar yuk tentang produk makanan Jepang yang kekinian juga ga semuanya halal loh.

😩: tapi kan ga bisa baca tulisan kanji?!
😄: tenang cuma dikit kok kanji bahan makanan yang non-halal
😩: ah gapapa bismillah aja
😄: ga makan sebenernya juga gapapa kan? Masih banyak yang jelas berlabel halal kok.
😩: ah tapi males bacain satu-satu huruf kanji
😄: ya udah sini fotoin komposisi di bungkusnya trus saya bantuin baca (serius loh silahkan japri saya ^^)

Berikut ini ada list lengkap panduan memilih makanan halal terutama bagi yang berada di Jepang:
http://kmi-s.ppisendai.org/halal-haram/

Yuk jadi konsumen cerdas dan ga asal latah kekinian ^^

Rindu Baitullah

Foto Kabah yang diambil sesaat setelah menunaikan tawaf Wada. Baru sesaat melangkah keluar Masjidil Haram pun rasanya sudah rindu. Seraya teriring doa semoga Allah dapat mampukan lagi mengunjungi rumah-Nya

Keinginan untuk menyegerakan berhaji sesungguhnya karena saya dan suami takut belum sempat menunaikan kewajiban ini sebelum datangnya ajal. Kalau merasa pantas, tentu saja tidak. Masih banyak kekurangan dimana-mana, ibadah pun masih seadanya, sunnah masih banyak yang belum dijalankan. Justru harapannya ini jadi momen pivot hidup kami. Yang dapat diingat agar terus semangat untuk istiqamah. Karena Allah lah yang maha membolak-balikkan hati dan iman itu adakalanya naik turun. Sepulangnya pun membawa pengalaman paling berharga, makin merasakan betapa dunia itu sambil lalu. Harta benda hanyalah perhiasan dunia, bukanlah bekal untuk akhirat. Bagaimana tidak jika setiap selesai shalat fardhu akan diikuti dengan shalat jenazah berjamaah. Semoga Allah senantiasa merahmati dengan sifat qanaah.

Bersemangatlah untuk berhaji. Allah akan memampukan yang Ia undang, bukan mengundang hanya yang mampu secara materi. Dan sebaik-baiknya bekal adalah taqwa. Jadi walau menabung tak seberapa, asal istiqamah maka tetaplah optimis. Yang lebih penting disiapkan sebaik-baiknya adalah ketakwaan.

Sebait Doa di Rantau

Di rantau itu membuat kita menjadi lebih banyak bersyukur terutama untuk hal-hal kecil.

Dari setoples nastar ini menyadari betapa doa orang tua itu obat paling mujarab. Setiap kebaikan yang saya dapatkan di rantau, pasti tak lepas dari doa orang tua untuk kebaikan saya. Diberi setoples nastar dari ibu yang sudah senior di rantau sini saya maknai sebagai pengingat saya untuk senantiasa membalas doa kebaikan orang tua. Memang saat ini terpisah oleh jarak, namun jangan lupa kita bisa berdoa menitipkan keluarga yang jauh itu pada Allah, insha Allah pasti Allah jaga karena Allah lah sebaik-baiknya pelindung.

 

Halal Tips for France, Belgium, Netherlands, and Italy

On the last April until beginning of May 2017, I got a chance to visit several countries in Europe with my husband. It is because there were national long holiday in Japan called Golden Week. After our lovable journey in Australia, we were thrilled to explore the world more!

Our flight was landed in France, then we flew back to Tokyo from Italy. Since my husband were so busy with his work, the I was in charge for our itinerary. The itinerary is soooooooo important for a trip! It is help you to organized the trip and fully utilize your precious holiday time.

We spend 3 days in France, 1 day in Belgium, 2 days in Netherlands, and 3 days in Italy. We only have limited time in each country therefore the itinerary should capture the best side of each country 😉

More or less I follow this itinerary during the trip except for Belgium. We decided to ride the ‘hop on hop off’ bus because we want to see Belgium beyond the central area. For 25 euro per person, you can ride this bus 24 hour and ‘hop on and hop off’ wherever you want. Sounds a good deal right? (especially because the weather drastically change from sunny Paris to windy and cold Belgium).

You can find my itinerary here.

As you can see in my itinerary that I also already write down the name of the restaurant for every meal time. This is because I have food restriction as it should be a ‘halal food’. Surprisingly it is easier to find halal food in the aforementioned countries compare to Japan. At least you can find halal kebab stall nearby. It was like everywhere!! Cheap food with generous portion. I will share about the halal food especially for fellow Moslem traveler in my next article.

 

Perjalanan

 

Hal terbaik dari sebuah perjalanan adalah proses perjalanan itu sendiri, bukan saat tiba di tujuan. Saya dan suami memilih transportasi umum bukan taksi karena ingin melihat langsung dinamika penduduk lokal. Dari situ kami belajar memahami perilaku dan kebiasaan penduduk lokal. Belajar berempati dan tidak menilai hanya dari tampak luar. Menjadi lebih banyak bersyukur dengan segala nikmat yang ada. Belajar lebih mengenal masing-masing pribadi juga karena di luar zona nyaman jauh dari rumah, kami adalah tim. Bergantung satu sama lain agar bisa survive di negeri antah berantah.

Terharu mrebes mili bareng waktu pertama kali lihat Kabah,
Desak-desakan tawaf,
Berlari kecil bergandengan sebelum pintu Masjid ditutup askar yang galak,
Hiking di Blue Mountain sampai nyaris ketinggalan bus terakhir dan terjebak di tengah hutan,
Menghadapi ganasnya copet di Paris dan Itali,
Naik 400an tangga ke Montmartre,
Naik 200an tangga ke bukit Florence,

Masih banyak momen bersama yang mungkin belum tertulis. Tapi justru setelah dilihat kembali, momen susah bersama justru yang paling berkesan. Semoga diberi banyak kesempatan untuk mengkoleksi memori bersama, karena koleksi benda tidak lah seberapa berharganya. 😊😊

Rahasia Ikhlas

Pernahkah mendengar kata Qadarullah?

Qadarullah ini adalah obat ampuh untuk kegalauan, kebimbangan, ketakutan akan ketidakpastian masa depan, dan segala jenis keresahan dalam hidup. Kita sering terlalu fokus dengan masa depan hingga lupa menikmati momen keindahan saat ini. Tenang saja, semua sudah ada rezekinya. Fokuslah pada hal-hal yang mampu kita kontrol. Memikirkan serta mencurahkan energi untuk hal-hal yang mampu kita kontrol. Memikirkan serta mencurahkan energi untuk hal-hal yang  kita tidak punya kontrol atasnya adalah hal sia-sia. Misal: kita tidak bisa mengontrol orang lain untuk menyukai kita, kita tidak bisa mengontrol suasana hati bos kita di kantor dengan harapan pekerjaan kita tidak terlalu banyak dikritik, dan hal lainnnya yang tali kendalinya tak ada pada diri kita.

Tugas manusia adalah ikhtiar semaksimal mungkin. Hal-hal yang kita yakini dapat membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik, maka tak perlu ada keraguan untuk melakukannya. Asalkan kita sudah mengerahkan ikhtiar terbaik yang kita mampu, maka percayalah tidak perlu ada penyesalan di masa yang akan datang nantinya. Inilah yang disebut dengan Qadarullah. Kita meyakini apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah takdir yang telah ditetapkan Allah azza wa jalla. Kadang kita berpikir, mengapa hasil yang terjadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Continue reading “Rahasia Ikhlas”

Resep Mie Celor Asli Palembang

Bahan:
Mie kuning yang sudah matang – rebus sekali lewat dengan air hangat agar tidak gumpal
Tauge – rebus sekali lewat dengan air hangat
Telur rebus

Bumbu halus:
2 siung Bawang putih
3 siung Bawang merah
4 buah Cabe merah
Ebi kering – bisa diganti juga dengan udang segar dihaluskan pakai blender. Akan lebih gurih jika pakai bagian kepala udang
Air 300 ml
Santan bubuk 4 sendok makan munjung
1 sdm gandum larutkan dengan air dingin hingga tak menggumpal

Pelengkap:
Bawang goreng

Cara membuat:

1. Tumis bumbu halus hingga harum
2. Masukkan air
3. Masukkan udang
4. Masak hingga mendidih
5. Masukkan santan bubuk, terus aduk agar tidak pecah
6. Masukkan garam sesuai selera.
7. Masukkan larutan terigu, aduk cepat agar tidak gumpal.
8. Tata mie di cawan, diberi tauge, telur rebus, siram dengan kuah. Taburi bawang goreng. Siap dihidangkan.

 

Resep Pisang Ijo ala Dapur Yokohama

Bahan:

Adonan pisang ijo:
– 200 ml santan kental
– 50 ml air
– daun suji + daun pandan, ditumbuk, kasih air 3 sdm, aduk, peras ambil airnya aja
– garam 1 sdt
– tepung beras 30 gr ( merk rosebrand)

– pisang 3-4 (pakai pisang ambon lebih enak, saya pakai cavendish trus dibagi dua)
– daun pisang buat membungkus, bisa diganti alumunium foil

Adonan bubur sumsum
– 200 ml santan kental
– 50 ml air
– 100 gr tepugg beras
– 1 sdt garam
– 1 lembar daun pandan, diikat simpul

Continue reading “Resep Pisang Ijo ala Dapur Yokohama”

3.1415

“Ketika seseorang hendak menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agama. Maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang tersisa.” (HR. Baihaqi)

Betapa besar dan agungnya sebuah pernikahan sehingga ikatan tersebut dinamai “mitsaqan ghaliza”-perjanjian yang amat kukuh (QS 4:21). Perjanjian yang namanya demikian hanya ditemui tiga kali dalam Al-Qur’an. Pertama yaitu pernikahan, yakni ijab qabul, dan dua sisanya menggambarkan perjanjian Allah dengan para nabi-Nya (QS 33:7) dan perjanjianNya dengan umatNya dalam konteks melaksanakan pesan-pesan agama (QS 4:154).

Perjanjian antara suami-istri sedemikian kukuh, sehingga bila mereka dipisahkan di dunia oleh kematian, maka mereka masih akan digabungkan oleh Allah di akhirat setelah kebangkitan. Sebagaimana firman Allah dalam QS. 36:56 ;
“…mereka bersama pasangan-pasangan mereka bernaung di tempat yang teduh.”

Bahkan semua anggota keluarga ikut bergabung:
“Surga Adn yang mereka masuki, bersama orang-orang dari bapak-bapak mereka, pasangan-pasangan dan anak cucu mereka dan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu..” QS. 13:23

Tak terasa 2 tahun sudah sejak ijab qabul diucapkan. Doanya tak lain selalu sama, yang selalu dicatat di lembar buku agenda sebagai penyemangat di kala gundah dan resah tentang dunia, mengingatkan bahwa di dunia hanya sambil lalu saja, ada yang lebih abadi nantinya dan adalah tujuan yang utama. Yakni senantiasa berdoa semoga bisa berkumpul kembali sebagai sebuah keluarga di Jannah kelak. Semoga bisa senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketaatan untuk mewujudkan cita cita menjadikan baiti Jannati. Amin

結婚記念日おめでとう。いつも、お仕事お疲れ様。この先も、ケンカ多いと思うけどこれからも、よろしくお願いします。(^-^)

3.1415

Belajar Sabar

Banyak yang sedang berumrah membuat kangen suasana di Haramain. Pelajaran paling berharga salah satunya itu menahan amarah, rasa sebal, ngedumel, dll. 5 hari yang sangat berat perjuangannya. Di antara banyak larangan selama periode tersebut yg paling sulit adalah menahan amarah. Cukup dengan satu amarah, rusaklah sudah ibadah.

Kalau mau marah, hal pertama yg dilakukan diam. Ditahan. Kalau sedang berdiri, maka duduklah. Kalau sedang duduk, maka berbaring. Kalau belum hilang juga maka berwudhu, perbanyak istighfar. Awal2 beraaaaaat sekali. Apalagi kondisi cuaca mencapai 50 derajat. Fasilitas dari hari ke hari makin minim. Dari tenda tebal ber-ac, turun ke tenda tipis. Hingga akhirnya tidur hanya beralaskan terpal di lapangan terbuka. Fisik makin lelah kian hari. Pelajaran yang hingga kini saya pun masih belajar untuk menerapkan. Sulit tapi bukan berarti tidak mungkin. Belajar sabar.