Pernah coba googling penyakit ringan terus ujung-ujungnya dibilang kanker? Bis se-absurd itu memang dunia maya.
Apalagi buat para new mom. Ilmunya rasanya bener-bener dari 0. Mau tanya tapi takut malah ilmu sesat. Buku ini bener-bener membantu buat belajar hal dari yang remeh macam cara gendong sampai tahap perkembangan anak mendetail.
Bukunya seperti diktat kuliah. 890 halaman. Tenang, tak perlu dibaca semua. Dibacanya dicicil sesuai tahapan perkembangan anak. Anak usia di bawah 1 tahun dibagi menjadi usia 1-3 bulan, 4-7 bulan, 8-11 bulan dan 1 tahun. Seterusnya dibahas per tahapan usia 2, 3, 4 dan 5 tahun. Makanya bisa dibahas secara mendetail. Kalau sakit, baru cari referensinya di buku ini.
Tag: buku
Catatan Personal : Buku How To Talk So Kids Will Listen and Listen So Kids Will Talk
Kali ini saya akan menulis rangkuman dari buku yang judulnya cukup panjang seperti bisa dibaca di judul artikel. Buku berisi 300+ halaman ini memiliki konsep unik lain daripada yang lain. Mengingat judulnya yang dimulai dengan kata ‘How To’ maka sudah pasti ekspektasi yang kita miliki yakni penjabaran detail mengenai pokok permasalahan. Ketika membaca buku ini, anda akan seperti mengikuti sebuah sesi FGD (Focus Group Discussion) yang mana kita akan mendapatkan pengantar dari pemimpin diskusi (yakni penulis buku), mendengar kisah pengalaman dari teman grup, role-playing script, kemudian melakukan self-assessment dan assignment dengan menuliskan apa yang ada di pikiran kita maupun pengalaman pribadi terkait topik yang dibahas. Terdapat juga sesi tanya jawab yang menggaris bawahi beberapa pertanyaan krusial yang umunya langsung muncul di benak para orang tua terkait topik pembahasan. Bahkan penulis menyarankan untuk mempraktekkan tips dari setiap bab terlebih dahulu sebelum melanjutkan untuk membaca bab berikutnya. Harapannya sedikit demi sedikit tips yang ada dapat menjadi sebuah pembiasaan perilaku.
Continue reading “Catatan Personal : Buku How To Talk So Kids Will Listen and Listen So Kids Will Talk”Catatan Personal : Buku The Whole Brain Child
Tujuan utama dari menulis catatan pribadi dari buku yang saya baca yakni agar ilmunya lebih menempel di kepala. Kalau hanya sekedar membaca, saya gampang lupa. Namun dengan menulis kembali dan mereproduksi isi buku dengan bahasa saya sendiri memudahkan saya untuk mengingat poin-poin penting yang ada. Semoga catatan ini juga bermanfaat bagi yang membaca artikel saya. Akan tetapi saya tetap merekomendasikan membaca sendiri buku-buku yang saya ulas karena pastinya ringkasan dari saya tak bisa merangkum semua ilmu yang ada dalam buku tersebut dengan komprehensif. Tentunya yang non-instan akan lebih baik daripada yang instan. Jika pembaca artikel jadi semakin penasaran dengan buku yang saya ulas dan memutuskan untuk membaca sendiri buku tersebut dari awal hingga akhir, berarti tujuan utama dari rangkuman buku yang saya tulis tercapai. Semoga ulasan saya ini cukup menarik minat membaca teman-teman ya!
Buku ini saya pilih karena masih memiliki tema yang sama dengan buku Brain Rules for Baby yang saya baca sebelumnya. Titik fokus pembahasan lebih ke penyesuaian pola asuh terhadap tahapan perkembangan otak anak sesuai umurnya. Buku yang terdiri dari 153 halaman ini menggunakan bahasa yang ringan untuk dibaca serta beberapa ilustrasi gambar untuk memudahkan pemahaman dengan membandingkan dua kondisi yang berbeda dalam merespon anak (instead of this response… you could try this response…). Pada bagian awal buku ini membahas mengenai 4 bagian otak anak yang masih belum terkoneksi dengan baik bahkan hingga usianya 20 tahun kelak. Hal ini cukup menjelaskan mengapa pada remaja meski bisa dibilang usianya cukup matang namun tetap masih melakukan hal-hal konyol, impulsif dan kadang berbahaya yang kita anggap mustahil ia masih dapat melakukannya mengingat usianya yang cukup matang. Untuk itulah buku ini di bab berikutnya mengajarkan apa yang terjadi di dalam otak dan bagaimana cara berkomunikasi yang tepat sehingga maksud dari ucapan kita dapat tersampaikan dengan baik.
Continue reading “Catatan Personal : Buku The Whole Brain Child”Catatan Personal : Buku Brain Rules for Baby
Saat mulai usia kehamilan trimester pertama, saya menyadari banyak hal yang menjadi pr untuk saya pelajari terkait mendidik anak. Tentunya selain bekal ruhiah dari Al-Quran dan Hadits, penyeimbangan pola pendidikan berdasarkan pengetahuan dari sudut pandang psikologi anak juga penting untuk dikaji. Satu hal yang menjadi prinsip saya dalam menentukan buku apa yang saya pilih untuk menambah ilmu tentang pendidikan anak yakni saya menginginkan membaca buku yang memberi saya landasan berpikir kritis terlebih dahulu disertai kajian dari sisi scientific. Kenapa? karena saya percaya jika membahas tentang manusia, setiap orang punya karakteristik unik tersendiri, bahkan dalam satu keluarga pun dapat memiliki anak-anak dengan kepribadian yang berbeda meski berasal dari gen orang tua yang sama serta pola asuh dengan lingkungan yang sama. Belum lagi jika berbicara tentang faktor lingkungan yang seiring bertambah dewasanya anak, memiliki andil makin besar dengan perkembangan anak karena makin banyak waktu yang dihabiskan di luar daripada di rumah.
Maka dari itu tidak ada istilah ‘satu cara terbaik untuk mendidik semua anak’ dalam kamus saya. Buku dari John Medina ini menjadi pilihan sebagai buku pertama yang saya baca karena dari awal pun penulis sudah menekankan bahwa dalam buku ini tidak akan menemukan debat kusir mengenai metode terbaik dalam pola asuh anak, melainkan semua argumen akan dikembalikan lagi kepada hasil penelitian mengenai pola perkembangan otak dari publikasi jurnal terkini yang ada. Namun tetap kesimpulan yang didapatpun bukan berarti kita dapat mengatakan secara gamblang bahwa a menyebabkan b (a caused by b) namun a memiliki hubungan dengan b (a linked to b). Tentunya dengan berlandasan bahwa perilaku manusia itu suatu objek yang complicated karena banyak faktor yang mempengaruhi. Jika anda mencari buku yang memberikan landasan berpijak untuk mengkaji secara objektif teori-teori pendidikan anak, serta memberikan gambaran dari sudut pandang sains tentang bagaimana tahap pertumbuhan otak manusia terkait erat dengan pola perilaku manusia sejak ia bayi hingga dewasa, maka buku ini adalah yang anda cari!
Continue reading “Catatan Personal : Buku Brain Rules for Baby”Catatan Personal : Buku I am Sarahza
Buku yang jujur. Ini adalah satu kalimat yang paling menggambarkan kesan setelah membaca buku ini. Pastinya hal ini terkait dengan latar belakang buku ini yang merupakan pengalaman pribadi penulis nya yakni Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra. Buku ini menceritakan perjalanan naik turun mereka dalam perjuangan mendapatkan keturunan.
Berbeda dari kisah kebanyakan yang kita baca mengenai hal serupa yakni perjuangan melawan infertilitas yang umumnya didominasi oleh kisah dari sudut pandang sang istri. Sedikit sekali yang membahas dari sisi sang suami. Hal inilah yang membuat buku ini berbeda. Kolaborasi Hanum dan Rangga dalam menciptakan buku ini menjadikan jiwa buku ini serasa lengkap. Mewakili suara hati terdalam dari sang istri maupun suami. Bahkan penulis menambahkan satu sudut pandang imajinasi yakni Sarahza yang seolah menyemangati calon orang tuanya dari alam Lauhul Mahfudz, menunggu saat Allah menyatakan tibalah waktunya untuk berjumpa kedua orang tuanya di dunia.
Catatan Personal : Buku Weapons of Math Destruction
Buku yang benar-benar menarik saya untuk menyelam saat membacanya. Satu penyesalan saya, saya belum membaca buku ini saat menyelesaikan tesis saya. Buku ini banyak memberikan pelajaran dan motivasi mengapa dalam bidang riset social science benar-benar harus komprehensif membuat sebuah model statistik. Untuk yang tertarik mendengarkan ide-ide brilian serta ulasan mengenai betapa menariknya riset di bidang social science, lanjut terus membaca ya!
Buku ini menjelaskan secara komprehensif mengenai apa yang disebut sebagai weapon of math destruction, yakni sebuah perubahan otomatisasi dengan mengandalkan sistem komputer untuk memproses big data dengan harapan dapat memberikan hasil yang tidak bias, akan tetapi pada kenyataannya kekeliruan menentukan proxy yang digunakan di dalam sistem justru menjadikan hasil yang didapat merugikan pihak tertentu dan tak ada yang dapat disalahkan selain mengatakan ini adalah hasil dari sistem. Contoh-contoh yang dipakai dalam buku ini kebanyakan memang tentang hal-hal yang terjadi di Amerika. Namun bukan tak mungkin perkembangan Indonesia yang kini menunjukkan ke arah otomatisasi bisa berakhir dengan kesalahan yang sama jika tidak mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di Amerika.
Continue reading “Catatan Personal : Buku Weapons of Math Destruction”
Catatan Personal : Buku Zero to One
Sempat hiatus dari niat untuk mengupas tentang buku-buku yang sudah baca, akhirnya hari ini merealisasikan niat yang sudah digadang-gadang sejak lama. Sempat bingung juga mau menulis dalam bahasa inggris atau indonesia. Buku aslinya dalam teks bahasa inggris. Namun salah satu tujuan saya membuat ulasan buku ini juga mengajak bersama-sama menumbuhkan niat membaca. Saya pun masih belajar untuk konsisten membaca. Membaca dapat melatih konsentrasi dan membuat kita makin mahir menganalisa sesuatu. Kemampuan yang sangat penting di zaman digital apalagi melihat banyaknya fenomena berita dangkal yang sumbernya tidak jelas.
Kali ini buku yang saya ulas adalah zero to one. Kenapa pilih buku ini? Buku ini aslinya adalah milik suami saya. Makanya temanya kebanyakan tentang teknologi. Namun bidang saya dan dia cukup beririsan karena fokus utamnaya yakni tentang wirausaha. Sangat menarik mengingat terakhir saya mempelajari teori bisnis itu saat perusahaan teknologi baru mulai berjaya namun belum sebesar sekarang. Banyak teori-teori di bidang bisnis yang usang karena memang ibarat hewan, perusahaan teknologi adalah jenis spesies baru yang bahkan hingga kini masih dipelajari perilaku, sifat serta anomali kehidupannya.
Buku zero to one ini berawal dari catatan seorang mahasiswa Stanford untuk perkuliahan Peter Thiel tentang Startup. Catatan perkuliahannya sangat detail sehingga menjadi sensai di internet. Akhirnya catatannya tersebut dibukukan bekerjasama dengan narasumber aslinya. Bagi kamu yang suka membuat catatan perkuliahan yang detail, terutama jika pemateri termasuk sosok berpengaruh, siapa tahu kamu bisa bernasib sama!
Belajar Ilmu Parenting dari Buku Happy Little Soul
Social media membawa paradigma baru dalam berbagai hal, tak terkecuali pola pengasuhan anak. Melalui social media, semua orang bebas menuangkan pikirannya. Begitu pula para pembaca bebas menanggapi apa yang dibacanya. Ada pula ibu kekinian yang rajin mendokumentasikan perkembangan anaknya kemudian dibagi di social media dengan berbagai tujuan. Ada yang bermaksud berbagi keceriaan, berbagi tips pola asuh, berbagi resep MPASI, dan berbagai alasan lainnya.
Satu akun social media yang cukup banyak menyita perhatian yakni akun instagram milik ibok Retno (@retnohening ). Ibok punya seorang anak (kini baru saja bertambah menjadi dua orang anak) yang sangat menggemaskan bernama Kirana. Dari sekian banyak akun bayi-bayi lucu (termasuk anak artis) yang berseliweran di instagram, saya sangat terkesan dengan Kirana. Akun instagram ini benar-benar jujur, tanpa banyak gimmick iklan berseliweran hasil endorse-an. Sekali mengintip pun sudah terlihat bahwa akun ini adalah dokumentasi keseharian si anak solihah Kirana yang menggemaskan.
Continue reading “Belajar Ilmu Parenting dari Buku Happy Little Soul”