Pengalaman Mengikuti JLPT di Jepang

Akhirnya tibalah hari tes JLPT yang ditunggu-tunggu (atau mungkin tidak? hehe). Tes JLPT merupakan semacam tes TOEFL untuk menilai kemampuan berbahasa inggris. Perbedaannya terutama kepada penilaian hasil ujian. Jika dalam TOEFL akan berupa skor, yang mana semakin tinggi skor menandakan semakin baik kemampuan linguistik berbahasa inggris yang kita miliki, namun untuk JLPT kita akan diminta menentukan level yang ingin diambil. Terdapat 5 level yang biasa disebut N1 hingga N5 yang mana N1 adalah level tertinggi serta tersulit tentunya.

Level-level tersebut akan menentukan berapa banyak huruf kanji yang minimal harus dikuasai agar dapat lolos tes pada level tersebut. Tantangan terbesar dalam menguasai bahasa Jepang yakni kemampuan membaca kanji karena memang aksara yang digunakan memang bukan alfabet melainkan coretan seperti gambar yang disebut dengan huruf kanji.

Tes terbagi dalam 3 bagian yakni: Pengenalan huruf kanji, reading dan grammar, serta listening. Jawaban hanya dalam pilihan ganda, namun tetap saja jika tak teliti maka kita akan terjebak jawaban jebakan yang telah disediakan XD

Kemudian bagaimana perasaannya setelah menyelesaikan tes? Sesuai dugaan awal, saya agak terhambat di bagian reading dan grammar. Grammar masih tak sebegitu terhambat dibandingkan reading. Kemampuan membaca saya masih sangat lambat. Untuk jangka waktu ujian yang terbatas, saya kurang mampu mengintisarikan bacaan dengan cepat. Saya harus banyak berlatih untuk bidang satu ini.

Kalau untuk kanji dan listening tidak begitu terhambat karena selama tinggal di Jepang, tentunya akan banyak bersinggungan dengan penggunaan bahasa jepang selama keseharian. Kita nantikan ya update hasil JLPT saya nanti awal September!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.