Mempelajari Ibadah Haji

(sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)

Ibadah haji adalah bagian dari rukun islam. Artinya kewajibannya sama dengan sholat, puasa dan zakat. Pembedanya yakni ibadah ini terikat dengan waktu dan tempat. Waktunya yakni bulan Dzulhijjah dan di Baitullah. Nabi Ibrahim mempunyai 2 anak yakni Ishaq dan Ismail. Anak dari Nabi Ishaq yakni Yaqub. Anak dari nabi Yaqub yakni Yusuf. Nabi Ismail lama tidak punya keturunan yang juga nabi, hingga akhirnya nabi Muhammad lahir.

Mesir: Nabi Musa, Nabi Yusuf
Palestina: Nabi Isa
Di Makkah tak pernah ada Nabi hingga lahirlah Nabi Muhammad saw.

Yangharus disiapkan:
1. Dana: diniatkan untuk menabung. Jika pun kita tak sempat menunaikan, insya Allah niat kita sudah dicatat.

2. ‎Ruhiyah: Orang yang haji mabrur yakni dihapuskan dosa-dosanya, balasannya yakni surga.

Kita perbaiki ibadah-ibadah kita, semoga ibadah kita dapat sempurna dan mendapatkan pahala terbaik. Tak ada kata terlambat untuk belajar Islam. Seperti kita ketahui Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi pada usia 40 tahun. Para sahabat pun baru masuk islam pada usia yang sama. Dan mereka semangat untuk mengubah hal-hal yang telah menjadi perilaku keseharian di zaman Jahiliyah seperti minum khamar dan perilaku terhadap wanita.

3. Persiapan fisik: Ibadah haji membutuhkan stamina yang kuat karena ibadah tersebut panjang jangka waktunya.

4. ‎Persiapan finansial:
Selain menabung, kita tetap tak boleh melupakan sedekah.

5. Bagaimana memahami perjalanan haji: kita memperdalam ilmu fiqh. Jangan sampai kita asing dengan Rasulullah. Dengan kita mempelajari, maka tentu dapat meningkatkan kekhusukan kita dalam beribadah.

Musab bin Umair: yang pertama kali datang ke Madinah dari Mekkah. Penduduk Madinah telah ada jalur tauhid dari orang Yahudi. Karena para orang Yahudi telah mengajarkan tentang akan datangnya Nabi.

Musab bin Umair sangat memperhatikan penampilan. Wangi parfumnya pun sangat semerbak. Saat Musab bin Unair wafat, Rasulullah saw sedih melihat kurangnya kain kafan. Jika ditarik ke kaki, maka kepalanya akan terbuka. Jika kepala ditutup maka kakinya akan terbuka. Sebegitu miskinnya Musab bin Umair hingga harus ada yang mendonasikan kain kafan. Beginilah hijrahnya para sahabat dalam Islam.

Haji Badal: menghajikan orang tua atau kerabat. Diniatkan ibadahnya untuk orang lain.

 

Tanya Jawab:

Beda Infaq dan Sadaqah:
Infaq yakni memberikan sebagian dari rezeki yang kita punya. Sifatnya wajib. Tak terikat dengan jangka waktu tertentu.

Sadaqah: pemberian, hadiah.

Beda infaq dan zakat:
Zakat terikat dengan waktu minimal penyimpanan harta (haul) dan besarnya tertentu.

Akad diperlukan untuk:
1. Nikah
2. ‎Jual Beli
3. ‎Hutang Piutang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.