Menu favorit suami dulu jaman mahasiswa di Tohoku. Tidak banyak menu halal yang tersedia. Pun ada, bumbunya ala kadarnya. Khas filosofi Jepang yang memang menitikberatkan pada penonjolan rasa bahan utama di masakan. Jadi kalau ke Jepang berharap makan sushi yang kaya restoran sushi terkenal yang cabangnya di mall-mall jakarta, siap-siap kecewa. Karena ga akan menemukan saus topping sushi (soalnya sausnya banyak banget dibanding ukuran sushinya). Sushi di Jepang plain, dengan topping sedikit. Karena yang ditonjolkan rasa ikan segarnya.
Kembali ke bekkudo, resepnya gampang. Hanya harus sabar menunggu dimarinate semalaman.
Bahan:
Lada hitam
Lada putih
Bubuk kari
Garam
Bubuk cabe
Ayam paha atas tanpa tulang
Perbandingan nya bubuk kari yang dominan dibanding bumbu lain. Mungkin hampir 4:1. Jadi misal bubuk karinya 40 gram, bumbu lain hanya 10 gram masing-masing. Khusus lada hitam dan putih pakailah yang hasil grinder. Aromanya lebih keluar saat dioven nanti. Marinate semalaman. Kemudian oven dengan posisi daging ayam di atas selama 30 menit suhu 180 derajat. Kemudian 20 menit suhu 180 derajat dengan posisi kulit ayam di atas. Hasil akhirnya nanti kulit ayam akan crispy!
Category: Catatan
Honest review Deebot Ozmo
Sejak punya anak, otomatis harus jumpalitan kalau mau rumah serapi seperti belum punya anak. Suami udah paham banget saya suka menunda makan kalau sudah keasikan bebersih. Niatnya lap meja dapur, tau-tau nambah sampai bebersih kompor, dinding, pel lantai karena ada noda minyak, dll. Ada yang sama?
Kalau menanti bala bantuan untuk bebersih rumah, A-chan masih piyik. Ayahnya lebih ringan tangan kalau diminta angkat controller PS :p haha. Daripada kena omel melulu, akhirnya titik temu kami adalah dengan adanya robot vakum ini. A-chan menebar remah-remah juga yaudahlah saya jadi lebih luweh. Semua bahagia! Paling wiken aja saya tinggal vakum area tersembunyi seperti belakang pintu dan sudut-sudut yang tak terjangkau.
Plusnya:
– bisa diset timer kapan harus bebersih setiap harinya
– pakai sensor gps dan ada memorinya jadi kalau baterai habis di tengah proses bebersih, dia akan balik ke charger dock kemudian lanjut bebersih dari area yang tadi dan bukan ulang dari awal
– bisa sekaligus pel; bisa diatur area yang mau dibersihkan
– relatif slim jadi bisa menyusup bebersih ke bawah ranjang juga
– kalau ada tanjakan yang tidak begitu tinggi, masih bisa lewat
– bisa diatur kekuatan vakumnya
– vakumnya efektif karena meski tak terlihat, debu rumah nyata adanya karena debu di dust-box nya harus rutin saya buang per 3 hari.
Minusnya:
Harus disiplin jangan menggeletakkan barang di lantai kalau tidak si robot bisa menyangkut dan kadang ke-reset petanya jadi harus scan rumah ulang. Tapi ini berlaku untuk semua robot vakum kan namanya bukan manusia.hehe.
Kenapa saya pilih ini?
Karena saat saya beli, ini satu-satunya yang punya memori peta. Kalau robot lain biasanya hanya muter-muter tanpa ada memori peta, jadi kalau mentok dia geser ke daerah lain, kadang bisa ada area yang terlewat.
Harga saya bilang mahal atau tidak, relatif. Kalau saya membeli barang yang dipertimbangkan adalah cost per use. Anggap misal harganya 10 juta. Saya pakai ini tiap hari dan jadi hemat waktu. Dibanding tas branded yang pakainya sesekali, tentu robot vakum ini cost per usenya jauh lebih murah.
Resep Siomay Rumahan Praktis
Kalau membuat camilan prinsipnya sama seperti mealprep. Membuatnya dalam porsi yang banyak. Kemudian dibagi-bagi porsinya : disajikan, ditaruh kulkas, dan ditaruh freezer. Prinsip ini menjaga keberlangsungan warasnya mamak karena tidak harus menyingsingkan lengan baju dan angkat wajan setiap kali mau makan.
Siomay ini adalah salah satu menu yang sering dibuat karena rasanya tidak banyak berubah meski di-frozen. Mau resepnya?
Bahan:
- 100 gram ikan Sawara
- 100 gram ayam giling
- 50 gram udang giling
- 1 butir teluar ayam
- 250 gram tapioka
- 100 ml air yang ditambahkan 1 sdt gram diaduk rata
- Kulit pangsit siap pakai
- Bumbu pecel siap pakai, larutkan dengan air
Cara membuat:
- Campurkan ikan, ayam dan udang.
- Masukkan telur ayam dan air
- Terakhir masukkan tapioka, aduk rata
- taruh adonan di kulit pangsit satu per satu
- Bisa juga ditaruh di tahu yang tengahnya sudah dibelah.
- Kukus hingga matang
- Sajikan dengan saus kacang
Resep Pempek ala Jepang
Akhirnya bikin ini lagi setelah diniatkan beli tapioka di toko halal online. Berhubung ikannya pakai yang ada di Jepang, jadi resep warisan Papi saya butuh diubah menyesuaikan tekstur ikan.
Bahan:
300 gr Ikan Sawara, haluskan di food processor
150 ml air plus 1 sdt garam dilarutkan
1 sdm minyak goreng
200 gr tapioka
Urutan mencampur bahan yaitu ikan giling dicampur air dan garam, aduk rata, masukkan minyak, aduk lagi, kemudian terakhir tapioka. Tekstur adonan masih agak lembek tapi sudah tak begitu lengket di tangan. Saat membentuk, beri tangan sedikit tapioka. Oya buat lidah saya, karena sawara tak begitu gurih seperti tenggiri, mungkin tapiokanya pakai separuh dari ikan aja. Jadi perbandingan ikan:tapioka yakni 2:1.
Ada tips makan pempek tanpa cuko yang enak juga dari saya. Di Palembang dikenal dengan nama pempek belah. isiannya ebi kering dan kecap. kalau mau pedas, tambahkan rawit giling. Ada di 2 pempek terdepan di foto.
Resep Martabak Manis Bersarang
200 gr terigu (all purpose flour)
2 sdm gula pasir
1 sdt ragi instan
1 sdt baking powder
3 butir telur
2 sdm mentega cair
300 ml susu cair (bisa diganti dengan air)
Tahapan
1. Pisahkan bahan padat dan bahan cair. campur bahan padat, aduk dengan spatula sampai merata.
2. Kocok telur, masukkan mentega cair kedalam telur (pastikan mentega cair sudah mendingin agar telur tidak matang). Masukkan susu/air. Aduk merata.
3. Campur bahan cair dan bahan padat. Aduk sampai merata (tandanya yakni tidak terdapat gumpalan lagi, jika masih terdapat gumpalan, saring adonan).
4. Diamkan adonan min 30 menit hingga terbentuk gelembung gelembung. (hindari mengocok adonan berlebihan setelah didiamkan. Kalau masih ada gumpalan lebih baik disaring)
5. Panaskan wajan anti lengket, jika sudah panas, gunakan api kecil untuk memanaskan pan, dan tunggu kurang lebih 10 menit agar panas di pan lebih stabil (sangat disarankan menggunakan pan datar yang tebal agar panas lebih merata).
6. Tuang adonan ke atas pan. Tunggu hingga terbentuk gelembung, taburkan gula pasir, tutup pan, tunggu hingga matang.
7. Martabak manis telah matang jika bagian atas tidak lagi berair.
8. Selamat mencoba.
Trik membuat adonan bersarang:
- Pastikan adonan sudah didiamkan selama 30 menit minimal
- Pastikan wajan benar-benar sudah panas merata sebelum memasukkan adonan
- Tutup wajan saat memasak martabak hingga matang
Sakaratul Maut
(Sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)
Terdapat tahapan yang harus dilalui manusia sebelum akhirnya memasuki alam surga dan neraka yakni:
● Alam Ruh: Alam dimana ruh ada sebelum ke alam rahim
● Alam Rahim: ketika ruh ditiupkan ke dalam rahim. Di dalam alam rahim, kita sudah ditanya siapa Tuhannya. Maka dari itu dikatakan setiap bayi yang lahir adalah sebagai muslim. Yang membuatnya berubah dari fitrahnya sebagai seorang muslim adalah karena faktor keluarga, lingkungan, dsb
● Alam Dunia: Tempat kita hidup di alam bumi
● Alam Kubur: atau alam Barzah adalah alam perbatasan antara dunia dan akhirat. Alam Barzah ini dihuni lamanya sesuai dengan kapan manusia itu wafat. Jadi yang wafat terlebih dahulu tentu akan menghabiskan waktu di alam barzah lebih lama. Keadaan masing-masing orang di alam barzah ini tergantung pada amal perbuatannya selama di dunia.
● Alam Akhirat: akhir bermakna ujung. Akhir ini berarti akhir sesuatu. Namun akan ada awal sesuatu serta akhir yang berikutnya. Akan tetapi akhirat disini bermakna suatu akhir yang abadi, tak akan ada ujung lainnya. Bekal yang kita punya juga akan menentukan keadaan kita berbeda-beda di akhirat. Jika di bumi saja kita bisa merasakan perbedaan fasilitas karena bekal yang kita bawa, apalagi di akhirat. Usia kita di dunia sesungguhnya adalah waktu yang kita punyai untuk mengumpulkan bekal yakni amal solih. Amal solih adalah segala aktivitas yang dilakukan manusia selama di dunia yang dilandasi oleh iman sehingga akan mendapatkan balasan berupa hasanat. Satu kebaikan akan mendapatkan 10 hasanat. Hasanat ini dalam suatu hadis diriwayatkan
bisa jadi sebagai sebuah nikmat untuk tinggal di surga selama 500 tahun.
Contoh amal solih ini misalnya adalah makan. Jika proses makan ini dilandasi keimanan, tentu akan kita awali dengan doa, memilih makanan yang halal, sehingga menjadi bekal energi untuk berbuat kebaikan. Dalam surat Al-Anam ayat 160:
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
Dalam ayat tersebut disebutkan adanya hasanat yakni balasan atas amal kebaikan dan sayyiat yakni balasan atas kejahatan. Hasanat inilah yang akan menjadi bekal kita kelak di akhirat.
Dalam surat Al Baqarah ayat 200-201:
200. Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
201. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
Dalam ayat tersebut mengajarkan kita doa terbaik yang dapat kita amalkan untuk memohon kepada Allah agar dapat menjadikan kehidupan kita dipenuhi dengan kebaikan. Kita memohon kebaikan di dunia, akhirat dan juga perlindungan dari api neraka. Ada baiknya kita sering-sering bermuhasabah, mengecek sudah sejauh mana amal baik sebagai bekal kita kelak. Ini sangat penting karena kita tidak tahu sampai kapan waktu yang kita punya. Kematian lah yang akan memisahkan dan memutus kesempatan kita untuk mengumpulkan bekal. Dalam suatu hadis, disebutkan ketika seorang muslim meninggal maka malaikat akan datang dari langit dengan warna putih rona muka seperti matahari dan datang membawa hanut. Malaikat maut kemudian duduk di kepalanya kemudian berkata wahai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diradai-Nya. Ruh kemudian keluar seperti air, lalu di dalam hanut yakni kain kafan yang ada wangi-wangian. Wanginya ini akan tercium dari si mayit.
Dalam suatu riwayat, ada seorang sahabat yang dicari Rasulullah ketika ia tak terlihat saat berjamaah. Ternyata saat Rasulullah sampai di rumahnya, istrinya mengatakan ia sudah meninggal. Ternyata sebelum meninggal, ia sempat mengigau kenapa tidak lebih jauh. Rasulullah menyimpulkan bahwa ia ditampakkan pahalanya saat ia berjalan ke masjid untuk solat. Ia menyesali mengapa tak berjalan lebih jauh lagi agar mendapat pahala lebih banyak.
Amalan yang paling diinginkan untuk dikerjakan jika mendapat kesempatan kembali ke dunia untuk beramal yakni bersedekah. Sesungguhnya pahala bersedekah itu sangatlah besar. Seorang muslim ketika ia wafat, meski keluarga dan sahabatnya bersedih, namun sesungguhnya ia senang karena terputusnya kesulitan di dunia.
Dalam surat Al-Fajr ayat 27-30:
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”
Dalam surat Al-Anam ayat 93:
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan
diri terhadap ayat-ayat-Nya.
Dalam Surat Al-Anfal ayat 50-51
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri).
Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya. Terlihat perbedaan antara seseorang yang beriman dan tidak dalam proses Sakaratul Maut nya. Akan tetapi hal ini tak dapat dilihat dengan kasat mata. Kadang kala proses sakaratul maut yang sulit merupakan cara Allah untuk menghapus dosa-dosa orang
tersebut. Jadi kita jangan mudah menghakimi apabila melihat proses sakaratul maut seseorang itu sulit maka ia tak beriman, kita harus banyak-banyak berhusnuzon dengan Allah.
Di dalam kubur keadaan manusia pun berbeda-beda. Ada yang ia tertidur selama di alam kubur. Namun ada juga yang disiksa. Siksa kubur menjadi bagian dari proses pengurangan dosa-dosa. Terdapat beberapa amal yang dapat mengurangi dosa-dosa kita:
Bertobat memohon ampun:
- Bertobat yakni memohon ampun dan berjanji tak mengulangi perbuatan
tersebut - Memohon maaf kepada orang lain yang kita pernah sakiti jika kesalahan
melibatkan manusia - Jika terkait fitnah, maka kita harus meralat ucapan kita dan
menyampaikan kebenaran.
- Amal Salih, contohnya:
● Silahturahim, berjabat tangan dapat menggugurkan dosa
● Dihapuskan dari solat-ke solat - Sakit, namun kita tetap harus berikhtiar untuk mendapatkan kesembuhan. Ini adalah ibadah. Jangan banyak mengeluh ketika sakit karena ini pun adalah proses untuk mengurangi dosa kita.
- Azab kubur
Saat proses menunggu di padang Mahsyar, waktunya sangat panjang karena yang dihisab adalah seluruh umat manusia dari zaman Nabi Adam. Akan tetapi ada orang-orang yang mendapatkan naungan, tidak kepanasan saat menunggu akan dihisab. Terdapat orang-orang yang seimbang antara amal baik dan buruknya. Maka ia akan berada di Araf. Ia bisa melihat betapa indahnya nikmat surga. Namun ia juga dapat mendengar betapa perihnya suara jeritan orang-orang yang disiksa di Neraka. Ia akan terus menunggu di sana hingga semua orang selesai dihisab. Ia kemudian dimasukkan di neraka hingga dosanya dihapuskan namun kemudian ia akan disucikan kemudian dimasukkan ke surga. Umar r.a mengatakan jika ia menjadi orang tersebut, yang terakhir masuk ke dalam surga, maka sesungguhnya ia sudah merasa beruntung. Surga
dan Neraka memiliki level-levelnya sendiri sesuai amal ibadah orang yang
memasukinya.
Membentuk Pribadi Muslim Ideal
(Sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)
Rasulullah mulai menerima wahyu pada usia 40 tahun. Kemudian wahyu tersebut turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Sebelumnya jazirah Mekah hanyalah padang tandus, masyarakatnya jahiliyah dan peradabannya masih jauh terbelakang dibanding bangsa Romawi. Ketika Islam datang, kepribadian masyarakatnya berubah dari yang hobi perang menjadi penuh kasih sayang. Yang mengubah nya adalah Al-Quran.
Al-Quran diibaratkan seperti air hujan kepada bumi. Air hujan itu menyirami, menyuburkan. Sama seperti air hujan, Al-Quran pun turun dari langit. Manusia itu dari tanah. Ada potensi kebaikan di dalamnya yang mungkin belum keluar. Ketika Al-Quran itu datang ke hati manusia, keluarlah potensi kebaikan tersebut. Seperti halnya Umar bin Khattab yang bengis dapat berubah menjadi khalifah yang membela Islam. Bilal bin Rabah seorang budak hitam, ketika
Al-Quran sampai di hatinya, bahkan suara terompahnya sudah sampai di surga. Maka dari itu, kunci terbentuknya pribadi muslim yang ideal yakni Al-Quran. Seperti ulat yang bertransformasi menjadi kupu-kupu. Kalau kita mau mengambil nilai dalam Al-Quran, maka kita akan bertransformasi menjadi orang yang harum namanya di langit.
Al-Quran turun pertama kali sekaligus. Dari Lauhul Mahfudz sampai ke langit paling rendah di malam Lailatul Qadr. Kemudian Rasulullah menerimanya sedikit demi sedikit. Pertama surah Al-Alaq 5 ayat, kemudian surah Al-Mudatsir, kemudian seterusnya hingga lengkaplah satu Al-Quran. Dalam Surah Al Hijr (QS 15:9)
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kamibenar-benar memeliharanya
Nama lain dari Al-Quran : لذِّكْرَ
نَزَّلْنَا Artinya turunnya sedikit-demi sedikit. Karena dari langit ke tujuh yang paling dekat dengan bumi
Contoh lain penggunaan نَزَّلْنَا dalam surat :
● Surah Al-Qadr (QS 97 : 4)
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِیهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Ribuan malaikat turun. Di sini artinya yakni bertahap-tahap pula. Malaikat Jibril berada di belakang saat para malaikat ini sedang bergerak (turun ke bumi).
● Surah An Naba (QS 78:3)
ذَٰلِكَ الْیَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِ مَآبًا
Artinya: Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
Pada ayat ini malaikat Jibril disebut terlebih dahulu. Artinya Malaikat Jibril berdiri di depan memimpin para malaikat lain di belakangnya.
23 tahun masa kenabian Rasulullah itu pada 13 tahun awal diisi dengan membereskan aqidah terlebih dahulu. Untuk menjadi muslim yang ideal, maka yang harus dimiliki yakni:
- Salimul Aqidah
Aqidah yang selamat, yakni selamat dari syirik, kurafat, dan riya. Keimanan yang harus dibangun, pertama yakni kepada Allah. Dalam Surah Al-Jumuah (QS 62:1)
حَكِیمِ یُسَبِّحُ لِلهَِّ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِیزِ الْ
Artinya: Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4 nama Allah di atas adalah kunci hubungan kita dengan Allah. Allah memiliki otoritas namun tetap dapat dekat dengan umatnya. Allah memang keras azabnya. Namun Allah pun menjanjikan balasan yang luar biasa atas amal baik umatnya. Ada azab yang berat jika tak salat. Namun jika ada kesulitan, ada kelonggaran dalam beribadah. Misal: tayamum saat sulit menemukan air, salat duduk saat tak mampu berdiri, dan sejenisnya. Kita tak dapat menipu Allah. Maka dari itu luruskan niat kita dalam beribadah hanya karena Allah. Akidah ini adalah akar, fondasi, tak kelihatan. Ia terlihat baru saat ada cobaan datang. Jangan sampai kita hanya fokus terhadap ibadah yang terlihat : solat, puasa, ngaji, Jangan sampai ibadah ini tak sampai di hati kita. Maka itu penting kita
untuk memeriksa dan memupuk keyakinan kita pada Allah. Mengimani rukun yang 6.
● Iman kepada Allah
● Iman Kepada Malaikat
● Iman Kepada Kitab – kitab
● Iman Kepada Nabi-nabi dan Rasul-rasul
Beda Nabi dan Rasul, Rasul mendapat risalah baru. Misal pada zaman nabi Musa, umat Yahudi beribadah pada hari Sabtu. Misal pada zaman Nabi Adam, saudara sedarah boleh menikah asalkan bukan saudara kembarnya. Kisah Qabil membunuh Habil berawal dari keinginan Qabil untuk menikahi saudara kembarnya. Saat menyerahkan hasil bertani sebagai kurban, sedekah Habil lah yang diterima Allah karena ia berkurban dengan harta hasil ladang yang baik, sedangkan habil dengan hasil ladang yang buruk. Qabil pun membunuh Habil. Seekor burung gagak mengajarkan ia untuk mengubur Habil. Dalam suatu riwayat disebutkan setiap umat Adam yang membunuh, maka Qabil mendapatkan bagian dari dosanya
● Iman kepada Hari Akhirat
Di zaman Rasulullah, orang-orang kebanyakan tak percaya akan adanya hari akhir.
● Iman kepada Qada dan Qadar
Tadabbur Surah Al-Qasas (Surah ke-28)
sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis
Ayat 21
Artinya : Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu”.
Maka Musa keluar dari kota Fir’aun dengan diliputi rasa takut. Maka Musa berdoa kepada Allah supaya berkenan menyelamatkannya dari orang-orang yang zhalim. Lalu pergilah ia ke kota Madyan dimana tinggallah Nabi Syuaib disana.
Ayat 22
Artinya : Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdoa (lagi): “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar”.
Ayat 23
Artinya : Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”.
Ketidakkuatan dan kelemahan fisik kedua wanita tersebut untuk menerobos kumpulan orang-orang lelaki sehingga mereka menunggu hingga binatang-binatang ternak orang-orang tersebut pulang terlebih dahulu, kemudian mereka berdua baru memberikan minum bagi ternak mereka. Ketika Musa melihat mereka berdua, hati Musa merasa iba.
Ayat 24
Artiya : Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.
Maka Musa menggatikan mereka berdua memberikan minum hewan ternak mereka dan dia berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku membutuhkan kebaikan jenis apa pun yang Engkau berikan kepadaku”. Musa berada dalam kesulitan, kelelahan, kelaparan, maka Ia bermohon pada Allah jalan keluar darinya.
Ayat 25
Artinya : Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami”. Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu’aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu’aib berkata: “Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu”.
Ketika Musa sampai pada ayah wanita itu dan menceritakan kepadanya kisah dirinya bersama Fir’aun dan kaumnya, ayah wanita itu berkata, “Janganlah takut. Kamu telah selamat dari kaum yang zhalim. Yaitu, Fir’aun dan kaumnya. Sebab, ia tidak memiliki kekuasaan atas negeri kami.”
Ayat 26
Artinya : Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.
Ayat 27
Artinya : Berkatalah dia (Syu’aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik”.
Nabi Syuaib menunjukkan betapa berharga putrinya sehingga ia meminta imbalan pada Musa berupa masa kerja selama delapan tahun, 10 tahun digenapkan. Hal ini adalah wujud penjagaan seorang Ayah terhadap putrinya. Menikahkannya dengan orang yang baik akhlak dan budi pekertinya.
Ayat 28
Artinya : Dia (Musa) berkata: “Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan”.
Ayat 29
Artinya : Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung ia berkata kepada keluarganya: “Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan”.
Musa menepati tempo waktu selama sepuluh tahun kepada Nabi Syuaib, yaitu tempo waktu yang lebih lama, dan kemudian berangkat bersama keluarganya menuju Mesir.
Ayat 30
Artinya : Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: “Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam.
Ayat 31
Artinya : dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): “Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.
Ayat ini menjelaskan mukjizat Nabi Musa dari Allah. Musa pun kaget melihat tongkatnya berubah menjadi ular. Kemudian Allah menenangkannya.
Ayat 32
Artinya : Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir’aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik”.
Ayat 33
Artinya : Musa berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.
Ayat 34
Artinya : Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku”.
Ayat 38
Artinya : Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”.
Ahli pembuat tower pada jaman Firaun adalah Hamam, tujuannya agar Firaun bisa melihat Tuhannya Musa. Nama Hamam ini pun juga ditemukan pada prasasti orang Mesir. Hal ini menunjukkan betapa Al-Quran itu terpelihara keasliannya. Bahasanya pun sama dengan saat diturunkan pertama kali.
Zaid bin Tsabit adalah penulis Al-Quran. Mulanya Alquran masih berupa huruf gundul. Seiiring meluasnya kekhalifan Islam, maka diberikan tanda baca agar yang bukan penutur bahasa arab tetap dapar membacanya dengan benar. Pada jaman Khalifah Ustman bin Affan lah baru Al-Quran di beri tanda baca.
Terdapat banyak doa yang diajarkan di dalam Al-Quran. Misalnya :
Surah Thaha Ayat 25-28, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,supaya mereka mengerti perkataanku”
Surah Al-Furqan Ayat 74, “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Catatan Personal: Buku Caring For Your Baby and Young Child
Pernah coba googling penyakit ringan terus ujung-ujungnya dibilang kanker? Bis se-absurd itu memang dunia maya.
Apalagi buat para new mom. Ilmunya rasanya bener-bener dari 0. Mau tanya tapi takut malah ilmu sesat. Buku ini bener-bener membantu buat belajar hal dari yang remeh macam cara gendong sampai tahap perkembangan anak mendetail.
Bukunya seperti diktat kuliah. 890 halaman. Tenang, tak perlu dibaca semua. Dibacanya dicicil sesuai tahapan perkembangan anak. Anak usia di bawah 1 tahun dibagi menjadi usia 1-3 bulan, 4-7 bulan, 8-11 bulan dan 1 tahun. Seterusnya dibahas per tahapan usia 2, 3, 4 dan 5 tahun. Makanya bisa dibahas secara mendetail. Kalau sakit, baru cari referensinya di buku ini.
Catatan Personal : Buku How To Talk So Kids Will Listen and Listen So Kids Will Talk
Kali ini saya akan menulis rangkuman dari buku yang judulnya cukup panjang seperti bisa dibaca di judul artikel. Buku berisi 300+ halaman ini memiliki konsep unik lain daripada yang lain. Mengingat judulnya yang dimulai dengan kata ‘How To’ maka sudah pasti ekspektasi yang kita miliki yakni penjabaran detail mengenai pokok permasalahan. Ketika membaca buku ini, anda akan seperti mengikuti sebuah sesi FGD (Focus Group Discussion) yang mana kita akan mendapatkan pengantar dari pemimpin diskusi (yakni penulis buku), mendengar kisah pengalaman dari teman grup, role-playing script, kemudian melakukan self-assessment dan assignment dengan menuliskan apa yang ada di pikiran kita maupun pengalaman pribadi terkait topik yang dibahas. Terdapat juga sesi tanya jawab yang menggaris bawahi beberapa pertanyaan krusial yang umunya langsung muncul di benak para orang tua terkait topik pembahasan. Bahkan penulis menyarankan untuk mempraktekkan tips dari setiap bab terlebih dahulu sebelum melanjutkan untuk membaca bab berikutnya. Harapannya sedikit demi sedikit tips yang ada dapat menjadi sebuah pembiasaan perilaku.
Continue reading “Catatan Personal : Buku How To Talk So Kids Will Listen and Listen So Kids Will Talk”