Tips Itikaf di Masjidil Haram

Selama musim haji, jamaah di Masjidil Haram sangatlah tumpah ruah. Jutaan jamaah berkumpul di satu tempat dalam satu waktu menambah semaraknya puncak musim ibadah suci bagi umat muslim ini. Proyek perluasan Masjidil Haram yang dilakukan pemerintah Arab Saudi sangat mendukung kelancaran ibadah haji. Meskipun jutaan jamaah memadati Masjidil Haram setiap tahun musim haji tiba, kenyamanan para jamaah dalam melaksanakan ibadahnya menjadi prioritas utama pemerintah Arab Saudi.

Kenikmatan beribadah di Masjidil Haram itu sulit digambarkan dengan kata-kata. Rasanya sangat damai meski hanya duduk sambil memandang Kabah. Rasanya tidak heran banyak yang ingin berlama-lama di salah satu rumah ibadah utama umat muslim ini. Apalagi mengingat cuaca di luar Masjid sangatlah terik, tentu beribadah di Masjid yang sejuk makin menambah nikmat beribadah.

Bagi saya, ada satu tantangan yang harus diatasi jika saya ingin beritikaf di Masjidil Haram. Yakni urusan kamar mandi. Cuaca yang panas tentu membuat gampang haus. Apalagi banyak jerigen air zam-zam dingin tersedia di segala penjuru masjid. Nah akan tetapi, jika ingin minum banyak, tentu berakibat harus ke belakang agak sering.

Saat musim haji tiba, dengan membludaknya jumlah jamaah, maka askar selaku penjaga ketertiban masjid memberlakukan sistem buka-tutup masjid agar perputaran jamaah dapat tertib. Nah hal ini justru terkadang menghambat jamaah jika memang berkebutuhan untuk ke belakang, maka harus mengantri ulang memasuki Masjidil Haram lagi hingga arus jamaah keluar masjid usai.

Saya punya satu tips berguna bagi jamaah yang berkeinginan untuk itikaf di Masjidil Haram, namun tak menginginkan mengantri masuk masjid kembali. Terdapat satu pintu di bagian perluasan Masjidil Haram yakni Gate 100 (King Abdullah Gate) yang dapat dijadikan alternatif solusi. Pada saat musim haji 2016 lalu, saya apabila ingin itikaf di Masjidil Haram semisal sejak Ashar hingga Isya maka saya memilih untuk ke gate ini. Hal ini karena di gate ini tak begitu ramai jamaah, masih bisa melihat Kabah, dan akses ke toilet yang gampang.

Gate 100 ini memiliki toilet dekat dari pintu keluarnya yang terletak di basement. Toiletnya bersih dan sangat luas, terdiri dari saya perkirakan bisa mencapai ratusan pintu toilet. Akses untuk kembali ke dalam masjid pun gampang, karena tak ada sistem buka tutup pintu masjid yang dijaga oleh askar. Bangunannya terlihat baru karena memang baru saja dibuka sebagai bagian proyek perluasan Masjidil Haram. Pendingin udaranya pun terasa sejuk. Terselip di antara tiang-tiang tinggi masjid. Keran-keran zam-zam pun dapat dengan mudah ditemui di penjuru masjid. Jika anda berniat itikaf di Masjidil Haram, gate 100 ini bisa menjadi alternatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.