(Sebuah catatan dari Kajian yang diikuti penulis)
QS At Tahrim ayat 6
Kita diminta Allah untuk memelihara diri kita dan keluarga kita dari api neraka
QS Luqman ayat 14
Pendidikan dasar yang utama terhadap anak2 dan juga diri kita yakni menjaga agar tidak mempersekutukan Allah / Iman.
Kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz
Beliau Termasuk khulafaur rasyidin. Pada saat pembaiatan khalifah Al Mansur, datanglah penasihat bernama Muqotil. Nasihat apa yang ingin ketahui? Apakah yg pernah kulihat atau kudengar? Tanya muqotil. Nasihat yang kau lihat, jawab khalifah Al Mansur.
Maka dikisahkan lah kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz. Saat meninggal, hanya meninggalkan harta 18 dinar, 5 dinar untuk kain kafannya. Dan sisanya untuk warisan ke-11 anaknya. Beliau terkenal akan sadaqahnya.
Hisham bin Abdul Malik. Saat meninggal, beliau mewariskan 1 juta dinar kepada setiap dari 11 anaknya.
Akan tetapi Muqatil melihat anak dari Umar bin Abdul Aziz mampu bersodaqah 100 ekor kuda untuk perang. Sedangkan anak dari Hisyam jadi pengemis di pasar.
Umar bin Abdul Aziz mendidik anak-anak dengan mewariskan keimanan. Karena dengan begitu Allah-lah yang akan menjaga anak-anaknya.
Metode pendidikan anak:
1. Keteladanan
Sebagai orang tua, kita tak boleh menyuruh anak kita tanpa memberi contoh keteladanan (QS Al-Baqarah:44). Misal: menyuruh anak shalat sedangkan orang tua tidak shalat. Orang tua harus sholeh sebelum anaknya sholeh. Pendidikan tauhid efektif diberikan pada anak pada usia tk. Misal mengajarkan Tuhan adalah Allah. Nabi terakhir adalah Muhammad.
2. Pembiasaan yang baik
Usia dua tahun ke atas telah dapat dimulai untuk pembiasaan rutinitas yg baik. Misal membaca basmallah, hamdallah, menghafal surat-surat pendek, memakai hijab/menjaga aurat, dan menggunakan tangan kanan saat makan dan minum. Karena sudah terbiasa melakukannya makan tak akan berat melakukannya saat dewasa. Aurat anak-anak perempuan yaitu antara pusar hingga lutut.
3. Pengajaran dan Dialog
Pengajaran paham melakukan dg kesadaran karena orang tua tidak bersama anak-anak selama 24 jam. Mengembangkan suasana dialog dalam pendidikan anak. Contoh: cerita nabi Ibrahim dan Ismail QS Ash Shaafaat: 102
4. Pengawasan dan Nasehat
Melakukan pengontrolan terhadap perilaku anak. Pendekatan dilakukan dengan kasih sayang QS Luqman: 12-19. Kita harus mengontrol lingkungan anak kita. “Seseorang mengikuti agama kawannya, karena itu perhatikan kepada siapa orang itu berkawan” (HR Tirmidzi).
5. Sanksi
Setelah empat tahap sebelumnya, maka baru ia boleh diberi sanksi jika ia tetap melanggar. “Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur 7 tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur 10 tahun dan pisahkanlah tempag tidur mereka” (HR Abu Dawud). Pukul tak harus berarti pukulan secara fisik namun juga bisa dengan tidak diberi keinginannya.
Pendidikan keimanan:
1. Allah itu Maha Esa. Tidak ada sekutu dan tidak ada yang menyerupai.
2. Kita adalah makhluk Allah dan kita butuh kepada Allah.
3. Wajib Men-Esakan Allah dan beribadah kepada Allah dapat secara langsung.
4. Rahmat Allah sangat luas dan siksanya amat pedih.
5. Allah yang memberi manfaat maupun mudharat. Sehingga saat keluar rumah kita berdoa memohon rahmat Allah.
6. Mengajarkan kisah para Rasul dan Nabi. Misal Ulul Azmi.
Pengalaman mendidik anak:
1. Adalah tugas ke dua orang tua.
2. Memberikan nama panggilan yang baik pada anak.
3. Waktu khusus untuk anak yang teratur. Adanya ikatan yang kuat dengan anak akan memudahkan orang tua untuk menanamkan nilai-nilai.
4. Jangan mengenalkan anak dengan merk, nanti akan akan mengenalkan pada strata sosial. Misal: sepatu bermerek, utamakan fungsi.
5. Membatasi menonton televisi.
6. Menjaga kata-kata saat marah
7. Bernegosiasi dengan anak-anak boleh -> tapi bukan untuk hal-hal wajib. Misal: mau salat jam berapa? Bukan negosiasi salat atau tidak salat.
8. Negosiasi pilihan yang sama-sama baik -> misal: jilbab warna apa
9. Melatih shalat
10. Melatih Al-Quran
Alhamdulillah..semoga postingannya bisa menjadi amal jariyah
Amin. Matur suwun.
Alhamdulillah..
Manfaat…Amiin