(Sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)
Keutamaan majelis ilmu:
orang-orang yang datang ke majelis ilmu mendapatkan kebaikan dan diampuni dosanya. Bahkan tak hanya orang yang mengikuti, orang-orang yang sekedar mampir maupun yang berada di sekitarnya pun mendapakan pahala.
Belajar syukur kepada Nabi Sulamiman
Surat Shad ayat 35:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
Surat Saba:13
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.
Hanya nabi Sulaiman yang dapat mempekerjakan jin untuknya. Ini adalah jawaban Allah atas doa nabi Sulaiman. Bekerja adalah wujud rasa syukur.
Puasa yang disukai yakni puasa Nabi Daud. Ini adalah wujud rasa syukur atas nikmat Allah. Dalam suatu riwayat, Nabi Daud mengatur waktu shalat untuk keluarganya sehingga rumahnya selalu ada yang shalat.
Bersyukur itu artinya kita tahu semua ini adalah rezeki dari Allah swt.
Syukur yang harus dibangun dalam diri kita :
1. Bersyukur dari hati
Mengurangi mengeluh. Alhamdulillah ala kuli haal : Ya Allah terima kasih atas segala nikmatMu.
2. Bersyukur dengan lisan
3. Bersyukur dengan anggota tubuh dalam bentuk amal perbuatan.
– Beribadah
kita shalat, zakat, dan puasa. Kita harus yakin bahwa ibadah ini adalah wujud rasa syukur. Rasulullah shalat hingga kakinya bengkak padahal dosanya telah diampuni, karena ingin bersyukur. Sedikit sekali hamba yang bersyukur. Syukur itu terkait dengan ibadah, maka orang yang tak bersyukur itu azabnya pedih. Jika ibadah kita belum benar, maka kita belumlah bersyukur.
- Berikhtiar dan bekerja semampu kita
Surat Saba ayat 19
فَقَالُوا رَبَّنَا بَاعِدْ بَيْنَ أَسْفَارِنَا وَظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ وَمَزَّقْنَاهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Maka mereka berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami,” dan (berarti mereka) menzhalimi diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka bahan pembicaraan dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sabar dan bersyukur.
Sabar dan bersyukur itu adalah satu kesinambungan.
Surat An-Nisa ayat 147
Jika kita memang takut akan siksa Allah maka kita harus bersyukur dan beriman agar Allah melepaskan kita dari siksa api neraka. Iman dan syukur itu harus seimbang.
Doa yang diajarkan Rasulullah kepada Muaz: Ya Allah jadikanlah hamba pandai berzikir, bersyukur dan pandai beribadah.