Foto di atas diambil saat musim gugur di Hiroshima. Sungguh cantik karena di temgah kota ditanami banyak pohon yang berubah warna daunnya saat musim gugur tiba. Tahukah bangunan yang ada di foto itu? Bangunan ini sangat berkesan bagi saya karena hal pertama yang teringat jika berbicara tentang Jepang yakni pelajaran sejarah mengenai bom Hiroshima.
Gambar bangunan ini melekat di benak saya sejak kecil. Saat akhirnya bisa melihat dengan langsung bangunan ini, ada rasa senang karena akhirnya gambar yang hanya bisa dilihat di buku sejarah, kini di depan mata saya. Mengunjungi kota Hiroshima sebetulnya tak terbersit di benak. Akan tetapi sangat beruntungnya saya karena kampus saya memiliki program belajar budaya Jepang bagi mahasiswanya. Ada beberapa kota di sekitar Kobe yang dapat dikunjungi. Kita diwajibkan menuliskan laporan hasil kunjungan kita kemudian nanti biaya tranportasi serta akomodasi dapat di-reimburse oleh kampus. Jalna-jalan gratis! Tentu saja saya tak akan menolak.
Tahun ini pilihan saya jatuh pada Hiroshima. Saya menggunakan shinkansen yang tak sampai 1 jam telah membawa saya tiba di Hiroshima. Keluar dari stasiun, sudah disambut dengan suasana kota kecil khas Jepang. Satu hal yang sangat menyenangkan di Hiroshima yakni tak perlu naik kereta. Kali ini transportasi umum yang dipakai ke seluruh sudut kota yakni tram! Wah! menyenangkan mendapat pengalaman baru. Tram-nya terlihat sudah cukup berusia. Seperti ini tramnya:
Banyak spot menarik di Hiroshima. Beberapa yang saya kunjungi antara lain:
- Hiroshima Memorial Peace Museum
Suasana yang ingin ditonjolkan di museum ini yakni kepedihan akan adanya senjata nuklir. Banyak peninggalan yang dilestarikan dengan tujuan menunjukkan keganasan bom atom yang menimpa Hiroshima. Oya, saat Perang Dunia 2 terjadi, yang terkena dampak bom nuklir memang hanya di Hiroshima dan Nagasaki. Akan tetapi, bom non nuklir juga membombardir negara Jepang di segala penjuru daerahnya. Jadi kehancuran yang terjadi bersifat masal di seluruh penjuru Jepang.
Museum ini wajib dikunjungi karena nilai sejarah yang terkandung. Dampak nuklir mengakibatkan penderitaan berkepanjangan para penduduk Jepang yang terkena dampak bom yakni mutasi genetik. Mutasi genetik ini umumnya berupa leukimia, perubahan yang terlihat secara fisik di anggota tubuh, kemandulan, perubahan tanaman yang tumbuh tak sesuai dengan bentuk aslinya, dan juga radiasi nuklir di area terdampak bom nuklir. Bahkan terdapat tulang belakang penderita leukimia, bagian kuku, kulit, dan bagian tubuh lainnya yang diawetkan di museum ini. Terdapat juga jam penanda percobaan nuklir di dunia yang sayangnya telah kembali berhitung karena adanya uji coba nuklir oleh Korea Utara. Semoga perdamaian dunia akan tetap dapat terjaga.
- Hiroshima Castle
Bangunan kastil Hiroshima ini sangat berbeda dengan kastil Osaka. Bangunannya dari kayu dan tak ada elevator. Jadi unutk sampai ke puncak harus menggunakan tangga kayu yang cukup curam. Di dalamnya terdapat beberapa foto serta benda sejarah peninggalan dari zaman samurai.
- Shukkeien Garden
Taman cantik dengan landscape khas tradisional Jepang. Taman ini dilengkapi kolam kecil dengan banyak ikan koi warna warni di dalamnya.
- Miyajima : Kisah petualangan ini akan saya tulis di artikel terpisah
Jika memiliki waktu luang di daerah Kansai, petualangan ke Hiroshima dapat menjadi alternatif. Kota kecil yang nyaman dengan banyak atraksi menarik sekaligus bisa sambil belajar sejarah dunia.