Rumah Gassho-Zukuri Ternyata Ada di Yokohama

Kalau melihat bentuk rumah seperti di atas, pasti banyak yang mengenal rumah ini berada di daerah bernama Shirakawa-go. Sebuah warisan budaya dunia yang ditetapkan oleh UNESCO dan termahsyur dari Jepang. Daerah tersebut berada di Prefektur Gifu, jika menggunakan bis maka memerlukan waktu sekitar 10 jam dari Tokyo. Namun jika memakai Hokuriku Shinkansen maka hanya memerlukan waktu 1,5 jam saja untuk sampai ke stasiun Kanazawa kemudian menggunakan bus selama 1 jam (tentunya dengan harga tiket yang jauh lebih mahal).

Apabila hanya travelling selama satu minggu, tentu harus membagi waktu dengan cermat jika ingin mengunjungi daerah Shirakawa-go. Hal ini karena daerah tersebut hanya bisa dicapai jika menggunakan bus dari daerah Stasiun Kanazawa. Pemandangan yang ditawarkan memang sangat mencengangkan. Warna putih menghampar di sepanjang mata melemparkan pandangan. Sangat indah terutama bagi orang yang sepanjang tahun hanya melihat indahnya hutan, pegunungan, serta laut di negara tropis.

Continue reading “Rumah Gassho-Zukuri Ternyata Ada di Yokohama”

Mengapresiasi Waktu untuk Menyendiri

menghadiahi diri dengan jalan-jalan ke Osaka melihat illumination

Membaca judulnya pasti sekilas terkesan seperti orang yang dalam keadaan depresi berat. Tidak juga sebetulnya. Menyendiri tak harus selalu identik dengan kesedihan, patah hati, berduka, dan hal yang berkonotasi negatif lainnya. Menyendiri pun bisa untuk hal-hal positif. Justru dengan menyendiri dalam merayakan suatu keberhasilan bisa menambah rasa percaya diri dan tentunya bersemangat untuk mengarungi tantangan lainnya.

Berawal sejak saya berkuliah di Jogjakarta. Di sanalah saya memulai perjuangan sebagai seorang anak kost di kota Jogjakarta yang notabene jauh dari kampung halaman, Palembang. Bahkan kalau pakai pesawatpun butuh transit dahulu di Jakarta (Saat ini saya dengar sudah ada penerbangan langsung Palembang-Jogjakarta dan sebaliknya). Masa-masa perkuliahan ini mulai menjadikan saya sadar bahwa ketangguhan itu harus datang dari diri saya sendiri. Memang saya masih memiliki sahabat masa SMA yang satu kost dengan saya, namun mereka tentu memiliki kesibukan masing-masing yang tak mungkin bisa saya ganggu seenaknya.

Continue reading “Mengapresiasi Waktu untuk Menyendiri”

Catatan Personal : Buku Zero to One

Sempat hiatus dari niat untuk mengupas tentang buku-buku yang sudah baca, akhirnya hari ini merealisasikan niat yang sudah digadang-gadang sejak lama. Sempat bingung juga mau menulis dalam bahasa inggris atau indonesia. Buku aslinya dalam teks bahasa inggris. Namun salah satu tujuan saya membuat ulasan buku ini juga mengajak bersama-sama menumbuhkan niat membaca. Saya pun masih belajar untuk konsisten membaca. Membaca dapat melatih konsentrasi dan membuat kita makin mahir menganalisa sesuatu. Kemampuan yang sangat penting di zaman digital apalagi melihat banyaknya fenomena berita dangkal yang sumbernya tidak jelas.

Kali ini buku yang saya ulas adalah zero to one. Kenapa pilih buku ini? Buku ini aslinya adalah milik suami saya. Makanya temanya kebanyakan tentang teknologi. Namun bidang saya dan dia cukup beririsan karena fokus utamnaya yakni tentang wirausaha. Sangat menarik mengingat terakhir saya mempelajari teori bisnis itu saat perusahaan teknologi baru mulai berjaya namun belum sebesar sekarang. Banyak teori-teori di bidang bisnis yang usang karena memang ibarat hewan, perusahaan teknologi adalah jenis spesies baru yang bahkan hingga kini masih dipelajari perilaku, sifat serta anomali kehidupannya.

Buku zero to one ini berawal dari catatan seorang mahasiswa Stanford untuk perkuliahan Peter Thiel tentang Startup. Catatan perkuliahannya sangat detail sehingga menjadi sensai di internet. Akhirnya catatannya tersebut dibukukan bekerjasama dengan narasumber aslinya. Bagi kamu yang suka membuat catatan perkuliahan yang detail, terutama jika pemateri termasuk sosok berpengaruh, siapa tahu kamu bisa bernasib sama!

Continue reading “Catatan Personal : Buku Zero to One”

Kakek Ramah dari Wakayama

Menyambung kisah saya sebelumnya untuk perjalanan di Wakayama, ada satu kisah lagi yang sangat berkesan bagi saya. Apalagi saat itu saya baru saja datang ke Jepang. Lama merantau di Jakarta membuat saya banyak bersikap skeptis dan gampang curiga dengan orang lain. Maklum kalau di Jakarta dengan tingkat kriminalitas tinggi, harus pandai mawas diri. Jika ada yang ramah sedikit tentu harus lebih waspada karena bisa jadi berniat buruk, menculik, memmberi obat bius kemudian dirampok, dan bahkan memperkosa (iya sebegitu seramnya di Jakarta).

Nah saat kami sedang di kereta, tiba-tiba ada kakek yang menyapa kami (saya mengembara bersama kak A kali ini). Bahasa Jepang seadanya kami menjawab. Tahu kami dari luar Jepang, si kakek sangat ramah. Memberi kami cinderamata dari tas nya. Nah sampai sini mulai perasaan tidak enak, kok baik sekali. Kemudian mengobrol lah kami lalu si kakek menawarkan berhenti di stasiun Kishi untuk memfoto kami dengan bangunan stasiun yang unik berbentuk kepala kucing. Baiklah pikir kami, karena pada zaman itu belum ditemukan yang namanya tongsis saudara-saudara. hehehe.

Continue reading “Kakek Ramah dari Wakayama”

Wakayama : Surganya Pecinta Kucing dan Kereta

Pernah dengar nama daerah Wakayama? Pastinya jarang bagi turis kebanyakan. Namun daerah ini menawarkan pengalaman unik terutama bagi penyuka kereta karena terdapat kereta dengan tema kucing yang menjadi maskot kota ini. Yuk simak kisahnya!

Awal tiba di Jepang, sejujurnya saya belum ada niat untuk berkelana ke kota-kota lain. Mengingat saya baru saja tiba dan masih banyak kekhawatiran untuk tanggung jawab terhadap beasiswa saya. Kalau nanti dianggap performa tidak bagus terus beasiswa dihentikan bagaimana? hehe.. Tak mungkin merengek bapak ibu minta dibayarkan uang kuliah, jual rumah dulu bisa-bisa. :p

Pada masa itu pula saya berkenalan dengan Kak A. Berbeda dengan saya, Kak A ini sangat senang mencari-cari info spot berkelana mulai dari yang mainstream sampai yang anti mainstream. Dari Kak A juga lah saya akhirnya berkelana ke Wakayama. Kak A cuma bilang : ini kepala stasiunnya kucing! Ya saya pikir baiklah saya coba ikut berkelana saja, mengisi akhir pekan. Apalagi mendengar promo unik kepala stasiunnya kucing.

Continue reading “Wakayama : Surganya Pecinta Kucing dan Kereta”

Makanan Halal di Penerbangan Internasional

Penerbangan internasional selama lebih dari 5 jam tentu membutuhkan asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan makan pagi / siang / malam. Bagi para pelancong muslim, kemudahan semakin banyak didapatkan untuk memenuhi kebutuhan akan makanan halal. Banyak maskapai yang sudah menyediakan jasa pemesanan untuk para penumpang yang memiliki restriksi makanan tertentu misalnya: halal, kosher, gluten-free, dan lainnya.

Syarat yang harus dipenuhi yakni permintaan makanan dengan restriksi tertentu tersebut harus dipesan minimal 3 hari hingga 24 jam sebelum keberangkatan. Sebaiknya pemesanan dilakukan langsung setelah pembelian tiket, untuk menghindari lupa dan berakhir anda tak bisa makan apapun.

Foto di atas adalah contoh makanan halal yang disediakan oleh ANA Airlines dalam penerbangan dari Tokyo – Jakarta di kelas ekonomi. Sejauh ini sudah beberapa maskapai yang saya coba menu halalnya seperti: Qatar Airways, Thai Airways, Korean Air, Garuda Indonesia, dan ANA. Sejauh ini menu yang paling berkesan yakni yang disediakan oleh Qatar Airways. Semuanya enak bahkan hingga saya terlalu kenyang. Makanan yang disajikan seolah bukan makanan catering pesawat karena kualitasnya hampir tak berbeda jika kita membeli di restoran.

Tak hanya makanan utama, untuk makanan ringan pun disediakan seperti kacang maupun es krim. Salah satu keuntungan lainnya yakni jika kita memesan makanan dengan restriksi khusus, maka pramugari akan memberikan kita makanan lebih dulu dibanding penumpang lain. Jadi dimanapun tempat duduk kita, saat sebelum penerbangan, pramugari biasanya akan mengkonfirmasi dengan menanyakan pemesanan makanan kita lalu menaruh stiker penanda di kursi agar lebih mudah dilihat oleh pramugari yang nantinya menyajikan makanan.  Jadi kalau anda melakukan penerbangan jarak jauh, jangan lupakan untuk melakukan pemesanan makanan halal melalui internet ya!

 

Menonton Bioskop di Jepang

Ada beberapa keunikan yang saya lihat saat menonton bioskop di Jepang, langsung saja saya jabarkan:

1. Menonton hingga akhir film, bahkan hingga akhir tulisan para tim pembuat film

Ini sangat unik mengingat sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia. Mereka memberikan penghargaan kepada para pendukung sehingga sebuah karya film dapat dinikmati dengan baik. Inilah filosofi di baliknya. Film yang baik adalah sebuah kerja tim, maka penghargaan ditujukan kepada seluruh anggota tim. Bukan hanya para pemain yang tampak di depan layar, namun juga para tim di belakang layar.

2. Bertepuk tangan setelah film selesai

Hal ini sama dengan filosofi yang sebelumnya saya tulis. Sebagai sebuah apresiasi atas sebuah karya.

3. Membawa sampah keluar studio dan membuangnya di tempat sampah yang disediakan di pintu keluar

Masuk dan keluar studio kondisinya sama yakni bersih, teratur dan rapi. Bekas bungkus makanan dan gelas minuman dibawa keluar. Para petugas pun sudah siap sedia menanti dengan senyuman di pintu keluar dengan plastik sampah untuk menampungnya. Adanya hal ini dapat membuat kelancaran bagi pengunjung selanjutnya. Para petugas kebersihan tak perlu kesusahan membersihkan studio, cukup sekali lewat sambil mengecek apakah ada barang tertinggal milik pengunjung.

Continue reading “Menonton Bioskop di Jepang”

Big Shoes for Woman in Japan

my 25.5 cm shoes!

It is a burdensome to finding large shoes for woman in Japan. The largest size usually is 24.5 cm (around 8 in US size or 38.5 for Indonesian size). Meanwhile my size is 25.5 cm. Therefore I usually end up with heartbroken while already finding cute shoes but has no size suits me. I also not really confidence to buying shoes from internet. I am afraid it is not comfortable enough, different front size of shoes leads to smaller or bigger size for my foot, no return policy, and other similar factors.

Recently I found a store which focusing to fulfill this niche in Japan (Horray for all women with big foot out there!). Where are they?:

1. Mare-mare

They have several options which has large size up to LL size (25.5 cm). They have many outlets all over big cities in Japan. The online shop website: http://www.maremare-store.com/

2. Diana

Diana has 2 shops in Japan. I ever visited the Ginza store. The large size shoes are available in the highest floor of the shop. Here is the address:

    • Ginza Main Store: 6-9-6 Ginza Chuo-Ku Tokyo
    • Harajuku Store: 1-8-6 Jingumae Shibuya-Ku Tokyo

3. Washington

The large size shoes available in their particular shop in Ginza. Many type of shoes available there from sport shoes until high heels. Here is the address:

    • WASHINGTON L (Large size specialty Store): Nishi-Ginza B1F 4-1 Ginza Chuo-Ku Tokyo

4. Zara

Originally from Spain, Zara provides large size shoes in their shop. They have many options of large size shoes depend on their seasonal trend.

Hope this information is useful for you dear large-size shoes fellas!

Nanao – Potret Kemajuan Industri yang Tersisihkan

Kalau berbicara tentang Jepang, sudah pasti akan terbayang dengan negara berteknologi mutakhir, kebudayaan tradisional yang tetap lestari, negara yang bersih dan tak ada sampah, semua yang serba teratur, dan segala kebaikan lainnya yang sering kita baca melalui artikel lepas di internet.

Beberapa kesempatan sempat membaca di pemberitaan lokal Jepang mengenai masalah demografi alias kependudukan yang sudah semakin bertambah parah dari tahun ke tahunnya. Sejak awal kedatangan di Jepang, saya pun sudah terheran-heran dengan banyaknya kakek nenek yang berkeliaran di jalan. Mereka dari yang masih sehat segar bugar bahkan sampai yang sudah membawa tabung oksigen  untuk membantu bernafas masih beraktivitas di luar rumah, menaiki transportasi umum, dan aktif membaur di kegiatan komunitas. Saya lebih sering berpapasan dengan kakek-nenek dibanding anak sekolah yang pulang berjalan kaki maupun ibu-ibu mendorong kereta bayi.

Continue reading “Nanao – Potret Kemajuan Industri yang Tersisihkan”

A Hidden Gem in Japan : Kanazawa

I really enjoy strolling old-vibes town like Kyoto. Alas, it is always cramped during the spring and autumn season. Sometimes I did not bother the crowd, I just want to enjoy the nature’s vibes. However you have other option with less-crowd to relishing old-Japan vibes. Yes, you already read the title of this article: the answer is Kanazawa.

Kyoto offering old-town vibes in each corner of the city. The Geisha, tea time ceremony, lots of temples and shrines, and beautiful landscape garden. However if you want to see the Japanese-style castle, then you should go to Osaka. Osaka offering more modern culture (yes, you can shop till you drop in Shinsaibashi Area). If you are looking for a less-cramped city with similar vibes, and even you could also find the big castle in the same city, the Kanazawa should be on your list while in Japan.

I would like to share my itinerary while visiting Kanazawa last year.

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1pcrdEg8iHVAVfH_ef5YdBf0BaJUMCPjytH-TaZUJlg0/edit?usp=sharing

This itinerary already highlighted main tourist spot in Kanazawa. The Nanao city was included during this trip because I want to feel a peaceful environment apart from the big city area like Kanazawa.

Main transportation in Kanazawa area is bus, especially for tourists. The loop bus and the shuttle bus is operating throughout the day. It is only 500 yen for one day pass and you can ride those buses as many times as you like! Basically you can visit all tourist spot by using these bus pas. They will give you the map along with the bus pass when you buy it at the ticket booth on Kanazawa Station.

I will tell you the story for each interesting tourist spot in Kanazawa on the separate articles. Meanwhile, why not peek a glance of the itinerary and google it by yourself. Not forget to mention the Kanazawa tourism information is very well maintained by the Ishikawa Government in English! You can find it in the link below:

https://www.hot-ishikawa.jp/english/discover.html