Kok bisa? Tentu saja di era digital seperti sekarang banyak akses untuk mempermudah belanja. Sebut saja contohnya instagram. Sudah sering instagram membantu saya menemukan barang yang saya cari dengan spesifikasi tertentu, misal lokasi dekat dengan tempat pengiriman, spesifikasi barang yang detail dan tentunya harga bersaing. Salah satu contohnya adalah saat saya mencari daster. Tujuannya sih buat dipakai di rumah tapi masih sedap dipandang suami. Masa kan pakai baju rumah yang warnanya dan motifnya tabrak-tabrak. Biar suami senang. hehe. Eh ternyata ada yang jual grosiran. Isi 5 berbagai warna tapi satu motif. Lokasinya pun tak begitu jauh sehingga ongkir hanya 10 ribu rupiah. Dalam 15 menit transaksi selesai. Kebetulan penjualnya merespon cepat dan saya pun segera transfer. Esoknya barang sudah sampai. Wah.. bisa kalap ya kalau semudah ini belanja.
Category: Kisah
Ippin Halal Teppanyaki
Kali ini mendapat kesempatan mencoba restoran halal di daerah Ebisu. Saya mencoba menu Sukiyaki. Rasa supnya khas jepang tapi buat saya kurang nendang, maklum di Indonesia nampaknya udah overdosis micin jadi ga lengkap kalo ga gurih. Akhirnya saya tambahkan lagi garam. DI ulasan saya sebelumnya membahas halal sukiyaki di OCAT osaka, juaranya? OCAT Osaka menurut saya.
Pesta Ngunduh Mantus
Berhubung saya dan suami berbeda kampung halaman, maka diadakan syukuran atas pernikahan kami di kampung halaman suami. Istilahnya lebih populer dengan sebutan Ngunduh Mantu dalam bahasa Jawa. Ternyata persiapannya tidak jauh beda dengan resepsi utama. Kali ini perjuangan bagi saya adalah memakai sanggul jawa dengan konde. Sempat optimis karena sudah ditempa dengan mahkota Palembang yang saya mampu lewati meski diiringi dengan pusing 3 hari setelahnya. Ternyata konde ini ada seninya sendiri. rasanya kepala saya berat sekali di bagian belakang, ya karena sanggulnya di bagian belakang kepala. Tapi sungguh bahagia rasanya melihat foto ini. Alasannya sama, senang melihat momen dapat berpakaian spesial di hari yang spesial.
Akhirnya Berlabuh
Foto ini adalah foto di hari pernikahan kami. Penuh perjuangan, baik di kisah cintanya maupun prosesi pernikahannya. Terutama bagi saya yang harus memakai pakaian adat Palembang yang terkenal mahkotanya berat bikin pusing tujuh keliling. Tapi melihat foto ini tampaknya perjuangan terbayar tuntas. Senang rasanya bisa memakai pakaian adat palembang, melestarikan kebudayaan dan berpakaian spesial di hari spesial.
Kerasnya Ibu Kota
Foto ini tiba-tiba terpampang di akun facebook saya. Salah seorang teman mengingatkan foto ini yang diambil 5 tahun lalu. Ya, tahun 2011 saat kami baru saja lulus kuliah dan diterima bekerja di sebuah perusahaan akunting. Wajah masih polos penuh impian. Masi tersenyum, belum tahu kerasnya ibu kota. Tak lama kemudian tim ini bubar alias semua resign dari kantor. Semoga diberikan karir yang terbaik dan rejeki yang berkah ya teman untuk kita semua.
Reuni di Jepang
Foto ini diambil pada awal April 2015. Sebuah foto lama tapi sangat berkesan. Dua sahabat saya berkunjung ke Jepang. Akhirnya kami bisa berjumpa setelah sekian lama. Masa perjuangan sewaktu kuliah dulu pun jadi terbayang kembali. Latar nya bunga tulip yang sayangnya belum sepenuhnya mekar tapi tak mengapa karena jika dengan sahabat tempat berbagi suka duka, semua momen pun akan menjadi spesial.
Akhirnya Lulus!
Akhirnya perjuangan selama 2,5 tahun berbuah manis hari ini. 25 maret 2016 adalah hari wisuda saya. Bersama ke-6 teman sekelas program SESAMI di Universitas Kobe, kami berhasil lulus. Alhamdulillah!
St. Marc Cafe
Kafe favorit saya dan suami yakni St. Marc Cafe atau penduduk lokal jepang biasa menyebutnya dengan sanmaruku cafe. Menu yang ditawarkan dan menjadi andalannya yakni croissant dengan coklat batangan di tengahnya. It worth every penny! Kali ini saya mencoba menu caramel french toast dan suami mencoba white chococlate melon bread dan tentunya croissant coklat. Rasanya fantastis! Tidak pernah menyesal mencoba menu baru karena tentu semua terlihat dan benar-benar enak rasanya di kafe ini.
Tsukiji Fish Market
I had a chance to strolling around Tsukiji Fish Market several weeks ago. Actually I am not expect much since I have seen some fish market previously in my hometown, Palembang – Indonesia. The main differences here is the dominant type of fish is Tuna or Maguro. Japanese has well-known with its high consumption rate of tuna. Even the 1st grade of tuna (meaning the best one!) from my country was export to Japan directly from the fisherman.
Osaka Halal Sukiyaki, I Love It!
WOW!!
Itu pertama kali yang saya rasakan ketika mencicip sukiyaki otentik Jepang pertama kali di restoran ini. Rasanya sulit dideskripsikan dan dibandingkan dengan makanan Indonesia. Benar-benar rasa baru di lidah saya dan memberikan sensasi sedap yang luar biasa.
Di restoran ini dapat menambah sayur, nasi, dan mie sepuasnya. Apabila ingin menambah daging sapi maka kita harus membayar 1000 yen. Harga yang pas mengingat daging yang digunakan sangat enak di lidah. Rasanya sangat pas berpadu dengan daging dan sayur. Saya rekomendasikan bagi pecinta daging sapi namun tetap memperhatikan kesehatan dengan menambah sayur tentunya. gratis!
Nama Restoran: Bulls
Lokasi: OCAT Building Lantai 5
Statsiun Terdekat: Namba