(Penggalan materi seminar Mendidik Dengan Cinta
oleh Kiki Barkiah)
Salah satu bukti cinta kita kepada anak adalah dengan memperbaiki akhlak mereka
“Tidak ada sesuatupun yang paling berat dalam timbangan seorang Mukmin pada hari Kiamat nanti daripada akhlak mulia” (H.R Tirmidzi (IV/2002)
“Hormatilah anak-anakmu dan perbaikilah akhlak mereka.” (HR Ibnu Majah)
Upaya yang dapat kita lakukan dalam memperbaiki akhlak anak-anak:
1. Hormatilahi hak mereka, keinginan mereka, pendapat mereka. Terlalu sering mengabaikan perasaan, pandangan dan pendapat mereka dapat membuat mereka pun tak merasa perlu untuk menghargai harapan dan keinginan orang lain.
2. Meluruskan akhlak dengan penuh kesabaran dan kelembutan
“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugrahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar” (Q.S Fushshilat 34-35)
Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah r.a: RasulullahSAW bersabda “Sesungguhnya Allah Maha lembut dan menyukai kelembutan. Dia memberi atas kelembutan apa yang tidak Dia beri atas kekasaran dan lainnya”
3. Hadirkan sosok Rasulullah sebagai teladan akhlak yang sempurna
4. Teladani metode Rasulullah dalam mendidik anak
Dari Ibnu Abbas r.a: Rasulullah SAW, “ajarilah, permudahlah, jangan engkau persulit, berilah kabar gembira, jangan engkau beri ancaman. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya diam” (H.R Ahmad dan Bukhori)
5. Perbanyak memberi teladan
Dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata: “Aku menginap di rumah bibiku, Maimunah. Nabi SAW biasa bangun untuk shalat malam. Suatu malam, Nabi SAW bangun, kemudian berwudhu dengan wudhu yang ringan dari kendi yang digantung. Setelah itu, beliau shalat. Aku pun berwudhu sama seperti wudhu beliau. Kemudian aku berdiri di samping kiri beliau. Namun beliau menarikku dan meletakkanku di samping kanan beliau. Kemudian beliau shalat beberapa rakaat….”
6. Lembut dan tidak kasar
Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah r.a: rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kelembutan tidaklah terdapat pada sesuatu melainkan akan menghiasinya,dan tidaklah dicabut dari sesuatu melainkan akan mencemarinya”
7. Tenang dan tidak terburu-buru
Diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas r.a: Rasulullah SAW bersabda kepada Asyaj bin Abdil Qais, “Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perkara yang dicintai Allah: tenang dan tidak terburu-buru
8. Tahan Marah
(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu lapang maupun sempit, serta orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran[3]: 134)
9. Memperbanyak maaf dan tidak memarahi
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengamun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), di sisi Allah-lah pahala yang besar” (Q.S At Taghabun[64]:14-15
10. Marah karena Allah
Dari Aisyah r.a, ia berkata “Tidaklah Rasulullah SAW menentukan pilihan antara dua perkara melainkan beliau memilih yang termudah diantara keduanya selama bukan termasuk dosa. Apabila termasuk dosa, maka beliau menjadi orang yang paling menjauhinya. Tidaklah Rasulullah SAW marah untuk dirinya sendiri dalam masalah apapun kecuali apabila syariah Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah SWT” (Muttafaqun ‘alayh)
11. Menguasai diri saat marah
Dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah SAW bersabda, “Seorang yang pemberani bukanlah orang yang pandai berkelahi. Orang yang pemberani adalah orang yang mampu menguasai diri ketika marah” (Muttafaqun Alayh)
12. Memilih yang termudah selama bukan termasuk dosa
Dari Aisyah r.a, ia berkata “Tidaklah Rasulullah SAW menentukan pilihan antara dua perkara melainkan beliau memilih yang termudah diantara keduanya selama bukan termasuk dosa. Apabila termasuk dosa, maka beliau menjadi orang yang paling menjauhinya. Tidaklah Rasulullah SAW marah untuk dirinya sendiri dalam masalah apapun kecuali apabila syariah Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah SWT” (Muttafaqun ‘alayh)
13. Toleransi
Dari Ibnu Mas’ud r.a: Rasulullah SAW bersabda “Maukah aku beri tahukan kepada kalian tentang orang yang haram masuk neraka dan neraka haram atasnya? Setiap orang yang mudah, dekat dan toleransi
14. Seimbang dan Proporsional
15 memperhatikan waktu yang tepat saat menasihati (waktu makan, dalam perjalanan, saat anak sakit)
16. Berprasangka baik pada Allah
(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik Dan bergaullah dengan mereka secara baik-baik; jika kamu tidak menyukai mereka, maka ingatlah bahwa boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah swt. menjadikan di dalamnya banyak kebaikan. (Q.S. An Nisa :20)
17. Bersedekahlah
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan sisi Allah pahala yang besar. Maka bertakwalah kepaa Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orag-orang yang beruntung” Q.S At-Tabangun 15-16
18. Bersabarlah
Dan ketahuilah, sesungguhnya bersabat atas apa-apa yang tidak engkau sukai itu memiliki kebaikan yang amat banyak. Dan sesungguhnya pertolongan itu (ada) bersama kesabaran. Dan sesungguhnya kelapangan itu (datang) bersama kesulitan, dan sesungguhnya kesulitan itu bersama kemudahan” (H.R At-Tirmidzi dan Ahmad)
19. Tegakkan pendidikan dengan hukuman jika perlu dilakukan, sesuai dengan batasan islam
Memperlihatkan cambuk, Menjewer daun telinga, dan memukul
20. Doakanlah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Ada tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan, doa orang yang teraniaya, doa orang yang sedang bepergian dan doa orangtua atas anaknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dihasankan oleh syaikh Al Albani dalam Shohih dan Dho’if Sunan Abu Daud hadist no. 1536)
Do’a Nabi Zakaria ‘alaihissalam sebagaimana firman Allah:
“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha pendengar doa.” (QS. Ali Imran: 38)
Doa Nabi Ibrahim dan Ismail ‘alaihimussalam: “Ya Rabb kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anakcucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau.” (QS. Al Baqoroh: 128)