Selama ini saya hanya mampu melihat saja setiap mampir ke restoran sushi di Jakarta. Menu yang saya cobapun kebanyakan jenis fusion sushi yang jauh berbeda dari definisi sushi yang selama ini saya bayangkan. Pertama kali saat tiba di Jepang, ketika mencoba restoran sushi pertama kali, saya dibuat terkaget-kaget. Sushi di Jepang sangat polos! Bandingan dengan sushi dragon roll dari salah satu restoran sushi kenamaan di Jakarta misalnya yang bertabur mentai, saus, dan bumbu lainnya. Sushi di Jepang hanya polos, betul-betul yang ingin ditonjolkan yakni rasa asli dari masing-masing toppingnya.
Jenis restoran sushi di Jepang bermacam-macam. Mulai dari yang harga 100 yen per piring hingga Michelin Star pun ada. Saya? Tentunya lebih prefer mencoba yang 100 yen. banyak pilihan dan umumnya lebih tidak beresiko. Maksudnya? Kalau semakin mahal sebuah restoran sushi, umumnya bahan yang digunakan untuk membuat sushi akin nikmat menurut orang Jepang yakni mirin dan bahkan sake dicampurkan ke dalam nasi sushi. Nah kalau restoran yang murah meriah tentunya tidak memakai bahan aneh-aneh sehingga bisa dikatakan lebih muslim friendly ^-^
Restoran sushi langganan saya dan suami terletak hanya 1 stasiun dari rumah. namanya Kappa Sushi yang terletak di Mall Atre Kawasaki lantai 7. Kenapa memilih sushi chain ini? Pilihan menu sushi yang non-mentahnya banyak. Berbagai jenis tempura dan juga saus mayonaise beserta keju dan basil pun tersedia. Tidak akan kecewa kalau mencoba!
Nah berlanjut dengan pengalam mencoba sashimi. Intinya sashimi adalah berbahan dasara seafood mentah. Butuh keberanian ekstra hingga akhirnya saya berani mencoba. Alasan utamanya karena tak terbayang makan ikan emntah. Pasti eneg dan amis pikir saya. Akhirnya kesempatan mencoba sashimi datang saat pesta penyambutan mahasiswa baru di kampus saya. Kebetulan sensei saya pun senang makan sashimi jadi beliau sudah tahu restoran mana yang enak. Gigitan pertama saya langsung jatuh hati, Ternyata rasanya tidak amis sama sekali, rasa ikan sungguh gurih dan cenderung manis tipis di lidah. Kesegaran ikan nampaknya sangat berpengaruh terhadap kualitas daging. Jadi bagi yang belum pernah mencoba dan mendapat kesempatan mencobanyanya langsung di Jepang, dijamin tidak akan menyesal!