(sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)
Anak dan harta adalah ujian. Ada perbedaan dengan anak dan suami sehingga terkadang disebut ‘musuh’. Jika ada perbedaan, yang harus dilakukan:
– senantiasa membuka pintu maaf
– tidak memarahi, sabar
– memohon ampunan untuknya, mendoakan
Anak dan harta adalah pintu2 pahala untuk mendapatkan surga Allah swt. Barangsiapa terbebas dari kekikiran dengan keluarga, maka dialah orang yang beruntung. Kebaikan atau materi yg diberikan kepada keluarga maka akan mendapatkan dua pahala: pahala dari Allah, dan pahala mendekatkan hubungan kekerabatan.
Jika kalian meminjamkan yang terbaik untuk Allah, maka Allah akan melipatgandakan. Meminjamkan: misal suami ekonomi tidak sebaik istri, maka istri diwajibkan membantu. Harta atas nama istri jika suami membutuhkan, maka istri wajib meminjamkan, tapi tidak mengganti kepemilikan.
Allah Maha Mengetahui yang Gaib: sunnah untuk tahu kebaikan lebih banyak dari keburukan. Biarkan keburukan hanya antara kita dan Allah dan kemudian bertobat.
Allah banyak mengetahui yang rahasia, Manusia banyak mengetahui yang nyata. Itulah keseimbangan. Misal: kita tidak tahu tentang kapan kita akan sakit dan mati. Allah maha perkasa. Bisa melakukan apapun dengan sekejap saja. Pertimbangan Allah lah yg maha sempurna.