Banyak hotel yang kami singgahi selama perjalanan melihat kebesaran Allah berupa bumi yang Ia hamparkan. Dalam periode itu pula ada beberapa hotel yang memiliki keunikannya tersendiri. Kali ini saya akan bercerita tentang Hotel Citizen-M yang terletak di bandara Schipol Amsterdam. Kami memilih hotel ini untuk menginap semalam karena lokasinya yang paling dekat dengan bandara Schipol, hanya 3 menit jalan kaki. Hal ini memudahkan kami yang harus terbang kembali esok paginya menuju Roma (Ini ada kisahnya tersendiri saat kami hampir tertinggal pesawat, padahal hotel sudah dekat sekali dengan bandara).
Satu kata untuk hotel di Amsterdam : MAHAL! Iya harganya lebih mahal daripada kota yang kami singgahi lainnya yakni Paris, Belgia, dan Roma. Maka kami harus pintar-pintar mengatur pengeluaran. Sebetulnya terdapat hotel lain yang lebih murah di bandara Schipol namun lokasinya berada di dalam airport jadi kita tidak diperbolehkan membawa bagasi ke dalam hotel, karena posisinya setelah check-in bagian imigrasi. Aneh kalau menurut sayakarena biasanya memang hotel transit digunakan bagi traveller yang harus terbang kembali dengan penerbangan pagi, pastinya ia masih akan membawa koper untuk menginap. Harga hotel citizen-M ini terbilang premium, sekitar 17.000 Yen pada saat itu untuk satu malam. Namun kami tak ada pilihan lain jadi kami putuskan tak apalah satu malam di sini.
Pertama kali memasuki hotel, desainnnya sudah terlihat sangat edgy. Gerbang serta lorong lobby berwarna merah sehingga saat kita masuk, hanya cahaya merah yang berasal dari matahari menembus dinding merah terpantul. Kalau saya sih pusing. hehehe. Kemudian kita akan dituntun untuk check-in mandiri. Oya hotel ini didesain dengan perpaduan teknologi terkini, jadi mulai dari check-in, serta kontrol peralatan yang ada di kamar semuanya menggunakan device sejenis tablet. Nanti saya ceritakan detail ya. Jadi kami memasukkan kode booking kemudian kunci kamar yang berupa kartu akan keluar otomatis dari mesin dekat dengan monitor tempat kami check in mandiri. Tersedia hadiah kecil berupa pulpen dan juga luggage tag gratis yang bisa diambil sesukanya di meja check-in.
Kemudian kami menuju kamar, tara! kamarnya kecil sekali namun cukup nyaman. Lokasinya betul-betul dekat dengan landasan pacu. Bahkan dari jendela kamarnya pemandangannya adalah pesawat yang hilir mudik di landasan pacu pesawat terbang. Jangan khawatir, kaca kamar ini sangat tebal dan didesain kedap suara jadi suara bising dari mesin pesawat tak akan terdengar. Ranjangnya super besar, King size! dan tinggi. Mungkin menyesuaikan postur tubuh orang Eropa, jadi saya seolah memanjat jika ingin menaiki kasur.
Di dekat kasur terdapat tablet yang dapat digunakan untuk mengontrol perlengkapan di kamar seperti:
- Mengatur gorden untuk membuka dan menutup
- Mengatur cahaya lampu di kamar yang dapat disesuaikan dengan mood (semua warna pelangi tersedia)
- Mengatur suhu dan kelembaban kamar
- Mengatur Alarm (Berguna sekali apalagi harus bangun super pagi untuk penerbangan selanjutnya). Alarm nya pun heboh, ada speaker di segala penjuru ruangan plus tivi juga akan menyala. Tingkat kebisingan yang menurut saya sangat diperlukan untuk membangunkan pelancong yang lelah setelah berpetualangan seharian.
- Mengatur pemutar musik otomatis
- Mengatur cahaya di tube shower room
Yang paling menarik yakni desain kamarnya. Berhubung agak kecil, maka toilet dan shower room berada di tempat terpisah yang berada di ruangan tube kaca. Mirip kapsul futuristik di film-film science fiction. Di foto di atas bisa dilihat itu adalah kamar mandinya. Benar-benar berentuk lingkaran dan TRANSPARAN! Terdapat tirai yang membatasi sih jadi kalau dari kasur bisa tak terlihat tapi kebayang kalau travellingnya dengan teman, tetap risih karena tinggal digeser tirainya bisa lihat kita sedang mandi. hahaha. Nah kita bisa mengatur lampu yang menyinari tube shower room ini, tersedia semua warna pelangi. Mau romantis ada warna merah, mau lampu disko pun bisa. Entah faedah dari ini semua apa. Ku pun masih bertanya-tanya pemirsa. hahaha. Di foto sedang kami set warnanya menjadi hijau.
Kalau toiletnya sama hanya saja kacanya buram. Namun gerak gerik orang di dalamnya tetap terlihat. Lagi-lagi untung saya bersama suami yang sudah menerima apa-adanya :p Unik sih tapi betul-betul kalau menginap di kamar ini kalau bukan dengan orang yang kita sudah akrab pastinya bakal membuat makin akrab (terpaksa). hahaha
Sekian review tentang hotel citizen-M yang bisa kamu coba pengalaman uniknya jika sedang mengunjungi Amsterdam.