(sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)
Tabi’in : Tafakur adalah cahaya yang masuk ke dalam hatimu
Hasan Al-Basri: Tafakur sejenak lebih baik daripada shalat semalam suntuk tanpa bertafakur
QS 23: 12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
(Bahasa Indonesia)
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
(Bahasa Indonesia)
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
(Bahasa Indonesia)
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.
Jika mentafakuri ayat ini, kita melihat betapa besarnya kuasa Allah mengatur hidup kita. Allah pilihkan jodoh terbaik untuk kita dan jadikan karunia dari hubungan halal kita ini.
Tujuan Allah menjelaskan penciptaan makhluk dari ayat di atas yakni agar kita menyucikan Allah dan mengakui Allah adalah Pencipta yang paling Baik.
Alaq: Sesuatu yang menempel
Zigot: yang menempel kuat di dinding rahim sebagaimana akar pohon di dalam tanah, menyerap sari-sari makanan
Secara harfiah, kata ini menggambarkan seperti lintah yang menempel dan menghisap pada tubuh manusia.
QS 75: 36-37
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
(Bahasa Indonesia)
Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?
أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَىٰ
(Bahasa Indonesia)
Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
Setetes mani yang dipancarkan.
QS 32: 7-8
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ
(Bahasa Indonesia)
Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah,
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
(Bahasa Indonesia)
kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).