(Sebuah catatan dari kajian yang diikuti penulis)
Gambaran tentang surga secara rinci terdapat dalam beberapa surah di Al-Quran antara lain:
A. QS 52:17-24
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,
فَاكِهِينَ بِمَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَاهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan Tuhan kepada mereka; dan Tuhan memelihara mereka dari azab neraka.
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(Dikatakan kepada mereka), “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.”
مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ ۖ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ
Mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dan Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah.
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.
وَأَمْدَدْنَاهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
Dan Kami berikan kepada mereka tambahan berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.
يَتَنَازَعُونَ فِيهَا كَأْسًا لَا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ
(Di dalam surga itu) mereka saling mengulurkan gelas yang isinya tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa.
وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُونٌ
Dan di sekitar mereka ada anak-anak muda yang berkeliling untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.
Satu level di surga dimana sebuah keluarga dikumpulkan di level yang sama. Misal suami lebih salih dan baik, maka istri akan naik level mengikuti suami. Allah swt tidak akan mengurangi kebaikan yang kita punya. Dengan rahmat Allah maka kita dapat mendapat nikmat surga meski amal kita tidak sepantaas itu untuk mendapatkan surga.
Wildanun mukholadun : Anak-anak muda seperti mutiara yang melayani di surga.
B. QS 83: 22-26
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,
عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ
mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan
تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ
Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ
Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),
خِتَامُهُ مِسْكٌ ۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
Kebaikan itu terpancar dari wajah. Wajah yang penuh kenikmatan. Minum khamar pun kelak di surga hanya merasakan kenikmatan, bahkan tidak akan mabuk. Kata kuncinya yakni hendaklah berlomba-lomba. Berlomba-lombalah kita mencapai derajat abror: berbakti kepada Allah. Jangan sampai kita menghindar saat diajak berlomba untuk meraih surga.
Pandai-pandailah mengajak sahabat dan kerabat untuk bersama-sama meraih surga. Meraih surga itu jangan sampai melupakan saudara yang lain.
Pandailah mencuri-curi pahala. Misal: teman sakit kemudian kita ucapkan syafakillah. Atau jika kita tidak ucapkan maka kita doakan.
C. QS 3:15-17
قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridha Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka.”
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar.
Kata kunci orang bertaqwa yang mendapat rizki berupa surga yakni:
a. Orang yang berdoa dan memohon ampun kepada Allah
b. Memohon ampun di waktu sahur (ayat 17)
c. sobbirin: orang yang sabar. Sabar dalam ketaatan
sodiqin: orang yang benar. Seperti apa:
- membenarkan agama Allah. Misal saat ingin shalat tapi ada kendala, atau kita dalam keadaan tidak enak hingga akhirnya kita menjama shalat.
- jujur.
bohong yg boleh:
- untuk menyenangkan hati
- mendamaikan yang berperang
- menghindari orang yang membunuh
qonitin: orang yang taat. Mempraktikkan apa yang diperintahkan oleh Allah
munfiqin: Orang yang berinfak
Orang yang berdoa (beristighfar) di waktu sahur
Berislam: melaksanakan rukun Islam
Beriman: meyakini rukun iman
Hadist Qudsi : Allah turun di sepertiga malam bersama malaikat. Doa saat tahajud itu tidak tertolak.
Qiyamul lail (Mendirikan malam): tidak semua qiyamul lail iyu adalah tahajud Tahajud itu di sepertiga malam terakhir. Yang penting adalah terjaga di sepertiga malam terakhir, tidak harus tidur dulu.